Ratusan Wanita Muslim Eropa Merasa Didiskriminasi

1354
Suasana parlemen wanita Muslim di Eropa (Foto: Open Democracy)

Jakarta, Muslim Obsession – Lebih dari 100 wanita Muslim Eropa memperjuangkan prinsip-prinsip Uni Eropa (UE) tentang non-diskriminasi dan kesetaraan gender pada Rabu (11/7/2018). Alasannya, selama ini mereka merasa kesulitan mengakses pekerjaan dan pendidikan karena pakaian keagamaan yang dikenakan.

Ratusan wanita Muslim tersebut menyerukan model inklusi dan pluralisme Eropa yang nyata. Menurut laporan Open Society Justice Initiative baru-baru ini, hampir satu dari tiga negara anggota UE, menempatkan pembatasan hukum pada pakaian wanita Muslim baik di tingkat lokal maupun nasional.

Selain itu, pelarangan hijab dan pakaian wanita Muslim lainnya, baik oleh perusahaan maupun lembaga publik semakin banyak dilaporkan di hampir separuh negara UE. Hal ini mengakibatkan mereka kesulitan untuk mengakses pekerjaan.

Dikutip dari Open Democracy, Kamis (12/7/2018) analisis menunjukkan bahwa banyak terjadi larangan pada pakaian keagamaan. Meskipun dibingkai seolah-olah peraturan berlaku untuk semua kelompok agama yang sama, namun pada kenyataannya secara jelas menargetkan wanita Muslim.

Dalam menghadapi situasi mengkhawatirkan ini, diskusi Parlemen Eropa mendukung solidaritas feminis yang lebih luas dengan wanita Muslim yang semakin berkembang di Eropa. Terlebih, di saat yang sama wanita Muslim kerap menjadi korban pelecehan seksual dan rasis. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here