Rangkul Umat Islam, BBC Inggris Siarkan Pembacaan Al-Quran dan Hadits

820

Muslim Obsession – British Broadcasting Corporation (BBC), perusahaan penyiaran Inggris mulai menyiarkan pembacaan Al-Quran dan hadits Nabi di 14 stasiun radio lokal milik mereka. Program bernuansa islami ini dilakukan sejumlah radio lokal setiap hari Jumat pukul 5:50 waktu setempat.

Dikutip dari situs Middle East Eye, selama pandemi virus Corona banyak masjid yang ditutup dari segala aktivitasnya. Untuk merangkul umat Islam di masa isolasi ini BBC pun berinisiatif untuk melakukan siaran pembacaan Al-Quran, hadits, dan doa  yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

“Kami hanya ingin merangkul seluruh elemen masyarakat. Semoga warga muslim Inggris dapat merasakan bahwa mereka adalah bagian dari kita, khususnya di masa isolasi seperti ini,” terang Direktur pelayanan radio lokal BBC, Chris Burns.

Pada program tersebut, seorang ustadz secara bergantian akan memimpin siaran. Mereka membaca sebuah ayat dari Al-Quran atau hadits Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian menerjemahkan dan berbicara tentang relevansinya, diikuti dengan doa.

Gebrakan baru tersebut tidak lepas dari kritikan beberapa pihak. Namun salah seorang jurnalis BBC Radio 4 Harry Farley dalam tulisan di Twitternya membela bahwa keputusan itu cukup adil.

“Teruntuk mereka yang melakukan protes dan meragukan kebijakan terbaru itu, saya hanya ingin mengingatkan bahwa setiap hari Minggu jam delapan pagi kita selalu menyiarkan ritual ibadah umat Kristen di seluruh stasiun radio lokal BBC yang berjumlah 39 stasiun,” cuitnya.

Sementara itu, Pemerintah Inggris beberapa waktu lalu telah mengumumkan prediksi puncak mewabahnya virus Covid-19 di negara tersebut.

Dalam beberapa minggu ke depan otoritas negara percaya bahwa Inggris akan melewati fase sulit itu, jika warga mematuhi setiap instruksi yang ada. Jumlah kasus Covid-19 di Inggris saat ini tercatat 33.718 orang, 2.921 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.

Untuk diketahui, pemerintah Inggris memerintahkan semua tempat ibadah ditutup pada 23 Maret sebagai bagian dari langkah-langkahnya yang bertujuan untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19).

Beberapa hari sebelum pengumuman, lebih dari 375 masjid dan fasilitas shalat membekukan kegiatan jamaah.

“Melindungi semua komunitas kami adalah yang terpenting, dan itu meyakinkan begitu banyak masjid. Fasilitas shalat telah mengindahkan saran ini dan mencoba yang terbaik untuk meminimalkan penyebaran virus Corona,” ujar Harun Khan, Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris (MCB) beberapa waktu lalu.

Banyak masjid di Inggris yang menampung ribuan jamaah sekaligus, termasuk Masjid London Timur, yang memiliki kapasitas 7.000 orang, Masjid Pusat London dengan lebih dari 5.000 dan Masjid Pusat Birmingham, yang secara teratur menampung 2.500 jemaah atau lebih untuk layanan Shalat Jumat.

Beberapa masjid dan komunitas Muslim telah mencoba mengisi kekosongan penutupan dengan menggunakan sarana virtual untuk terlibat dalam praktik spiritual, meskipun kurangnya koneksi fisik sulit untuk digantikan.

Namun diperkirakan dampak penutupan akan lebih terlihat selama bulan suci Ramadhan, yang akan dimulai pada minggu ketiga April. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here