Ramadhan di Gaza Tak Semeriah Tahun Lalu 

1720
Anak-anak Palestina (Foto: Istimewa)

Qalansawe, Muslim Obsession – Milyaran umat Muslim di dunia merayakan datangnya bulan suci Ramadhan dengan penuh suka cita. Tapi di Gaza, langit masih terasa pekat oleh kepulan asap kemarin, bercak darah dan tangisan masih sangat mencekat untuk mereka.

Senin, (14/5/2018) menjadi hari yang amat menyakitkan bagi Gaza. Demonstrasi atas penolakan kedutaan AS di Yerusalem, menyisakan puluhan orang tewas dengan hampir 3000 lebih luka-luka.

Ramadhan tahun ini dipastikan tak akan semeriah tahun-tahun lalu. Biasanya menjelang Ramadhan, setiap keluarga di Gaza akan menghias rumah mereka masing-masing dengan dekorasi-dekorasi indah.

Tidak hanya itu, akan ada sejumlah acara hiburan untuk merayakan bulan suci yang dinanti-nanti. Tapi tidak untuk tahun ini. Umat Muslim di Gaza bahkan di sejumlah negara Arab, tidak membuat acara meriah atau mendekorasi rumah mereka. Untuk menunjukkan solidaritas terhadap mereka yang direnggut nyawanya oleh pasukan bersenjata Israel.

“Tidak diragukan lagi, Ramadhan kali ini akan sangat menyedihkan,” kata Dr. Thabet Abu Rass, direktur co-executive dari Abraham Fund, yang tinggal di Qalansawe, di Distrik Tengah Israel.

Di kebanyakan desa di wilayah Arab, kata Abu Ress, umat Muslim tidak mendekorasi rumah dan jalan-jalan, seperti yang mereka lakukan setiap tahun.

“Setengah dari keluarga saya ada di Jalur Gaza. Amat menyakiti kita untuk merayakan sendiri,” katanya, seperti dilansir YTNews, Jumat (18/5/2018).

Yaqub Abu Ibrahim, juru bicara pers Arab, mengatakan tahun ini, ada banyak kampanye untuk mengumpulkan uang bagi warga di Jalur Gaza.

Di media sosial, orang-orang terus bertanya mengapa Ramadhan mereka tak semeriah tahun lalu. Yaqub menjawab dengan pertanyaan lagi, “Bagaimana kita bisa bahagia dan menghias sementara orang-orang Gaza terbunuh?”

Sedangkan warga Umm Al-Fahm, Samira Maamid juga merasakan empati yang sama. Dia turut menyesalkan bentrokan mematikan di perbatasan Gaza.

“Tahun ini saya tidak akan mengambil bagian dalam perayaan Ramadhan, karena itu sangat menyakitkan bagi saya melihat semua orang yang dibunuh di Gaza. Saya tidak bisa melanjutkan dengan berpura-pura seolah-olah tidak ada yang terjadi. Ini sangat menyedihkan. Kita perlu mengumumkan banyak hari berkabung untuk memperingati warga Gaza,” kata Samira. (Vina)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here