Puasa itu Membangun Keseimbangan 

692

Islam agama alami

Di sisi lain Islam sebagai agama yang sejalan dengan tabiat dasar penciptaan manusia, yang datang untuk menjadi petunjuk hidupnya, sejalan dan senyawa dengan ketiga pilar kehidupan manusia.

Islam tidak datang menjadi racun hidup, bahkan tidak pula menjadi penghalang bagi pengembangan ketiga pilar hidup itu.

Untuk kehidulan fisik (materi) manusia, Islam mewajibkan mencari dunia. Tidak seperti yang dipahami secara salah, seolah Islam anti dunia.

Tugas khilafah tadi itulah esensi dasar kenapa Islam memerintahkan manusia untuk membangun dunia ini. Bahwa manusia sebagai “khalifah” (inni jaa’ilun fil-ardhi khalifah) wajib berusaha keras untuk mewujudkan bumi yang makmur, sejahtera dan damai demi terwujudnya rumah sementara manusia yang nyaman.

Untuk kehidupan akal manusia Islam mewajibkannya untuk menumbuh suburkan pemikiran dan keilmuan.

Kata kedua yang paling sering terulang dalam Al-Quran setelah kata “Al-A’zhom” (Allah) adalah kata yang berkaitan dengan akal manusia. Ilmu, akal, fikir, tadabbur, dan semaknanya diulang di berbagai tempat dalam Al-Quran.

Tentunya yang paling nyata adalah bahwa ayat pertama yang diwahyukan kepada Rasulullah SAW adalah IQRA’ (bacalah).

Dan untuk kehidupan ruhiyah manusia, Allah sejak awal penciptannya maniupkan kesucian itu dalam dirinya. “Dan Kami tiupkan ke dalam diri manusia dari Ruhku”.

Ayat ini menggambarkan urgensi spiritualitas manusia, seolah Allah meniupkan ruhNya sendiri ke dalam diri manusia.

Untuk menopang kebutuhan ruhiyah ini, semua amalan dalam Islam, baik yang bersifat sosial, apalagi yang memang bersifat ritual, sarat dengan kandungan ruhiyahnya.

Makan misalnya dimulai dengan doa: “Wahai Tuhan berikanlah barokah pada makanan yang Engkau berikan kami dan barokah pada minum kami, dan jagalah kami dari api neraka”.

Permintaan “barokah” ketika makan menunjukkan bahwa pada makanan kita itu ada aspek ruhiyahnya. Bukan sekedar kelezatan materinya.

Apalagi memang amalan-amalan ritual. Sudah pasti ditujukan untuk menguatkan kehidupan ruhiyah manusia.

Sholat yang esensinya adalah “dzikir” atau mengingat Allah adalah amalan yang penuh dengan “spiritual nourishment” (makanan ruh).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here