Jakarta, Muslim Obsession – Usai dibubarkan oleh pemerintah, Front Pembela Islam (FPI) kini kembali muncul dengan nama baru yakni Front Persaudaraan Islam. Beberapa mantan petinggi Front Pembela Islam kini ikut mengisi jajaran pucuk pimpinan Front Persaudaraan Islam.
Dia KH Qurthubi Jaelani, sosok orang dekat Habib Rizieq Shihab yang ditetapkan sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat FPI. Sebagai pentolan FPI, ia juga pernah ditunjuk sebagai Ketua FPI Banten.
Qurthubi juga mempunyai lembaga pendidikan Islam yaitu Pondok Pesantren Salafiyyah Al Futuhiyyah Lebak Banten yang berlokasi di Kp. Banjar Pangingeun Ds. Banjar Irigasi Kec. Lebak Gedong Kab. Lebak Prov. Banten.
Pondok ini juga memiliki pendidikan umun, yakni dari jenjang MTS sampai MA. Adaupun pendidikan pesantrennya mengajarkan paham Aswaja. Termasuk ada program Tahfidz Quran.
Disamping mempin pondok, Dia memang dikenal sangat loyal terhadap FPI dan Habib Rizieq. Ia kerap bolak balik ke Arab Saudi menemani Habib Rizieq saat bermukim di sana.
Soal kelembagaan FPI, ormas ini punya dua asas dalam satu kesatuan. Asas keagamaan FPI adalah Islam, asas kebangsaan FPI adalah Pancasila. Asas ini tertera dalam Pasal 5 AD FPI.
FPI ini punya 5 paradigma juang yaitu Bela agama dan bela negara; Dakwah dan pendidikan Islam; Penegakan hukum dan HAM; Kemanusiaan dan penanggulangan bencana; Pengembangan media yang jujur dan amanah;
Sedangkan untuk program FPI punya tiga program juang unggulan yaitu deliberalisasi, deradikalisasi dan aswajaisasi. Deliberalisasi yaitu menjaga Islam dan Pancasila dari rongrongan ideologi liberal yang menyerang Islam dan Pancasila, serta melahirkan bahaya ateis dan komunis serta kapitalis.
Untuk program deradikalisasi yaitu menjaga Islam dan Pancasila dari rongrongan ideologi radikal yang merusak Islam dan Pancasila serta melahirkan bahaya ekstrimis, teroris serta separatis.
Program Aswajaisasi yaitu menyebar luaskan ajaran ahlu sunnah wal jamaah yang menebar rahmatal lil alamin melalui dakwah dan hisbah serta jihad konstitusional. (Albar)
