Profesor Harvard Ditangkap Karena Jual Virus Corona ke China? Cek Faktanya!

5483
Profesor Charles Lieber.

Muslim Obsession – Tersiar kabar bahwa seorang profesor Harvard menjual virus Corona ke China. Penangkapan Profesor Charles Lieber itu pun lantas memicu teori konspirasi tentang wabah virus Corona atau COVID-19.

Kabar itu viral setelah sebuah cuplikan video berbedar di media sosial. Video berdurasi 2 menit 20 detik itu berisi konferesi pers FBI terkait penangkapan Profesor Kimia Biologi dari Universitas Harvard dengan dua orang warga negara China. Disebutkan pula dalam narasi bahwa orang-orang yang ditangkap tersebut bekerja untuk perguruan tinggi di Wuhan, China.

Namun, benarkah berita tersebut?

Snopes.com melansir ketidakbenaran berita tersebut. Profesor Charles Lieber ditangkap pada Januari 2020 karena menyesatkan otoritas federal tentang dana yang diduga ia terima dari Universitas Teknologi Wuhan (WUT) dan hubungannya dengan program rekrutmen yang disponsori pemerintah China.

“Penangkapan Lieber tidak ada hubungannya dengan Coronavirus novel, juga tidak bahwa virus “dikembangkan” atau “diproduksi” oleh siapa pun (di China atau di tempat lain),” tulis Snopes yang dipublikasikan 18 Februari 2020.

Pada 28 Januari 2020, profesor Harvard Charles Lieber ditangkap dan didakwa membuat pernyataan yang salah secara materiil kepada otoritas federal tentang menerima dana dari Tiongkok.

Penangkapan Lieber adalah berita besar di kalangan akademis; tetapi setelah pengguna internet memperhatikan bahwa dugaan dana datang dari sebuah universitas di Wuhan, China, yang merupakan pusat wabah virus corona, spekulasi liar menjadi viral dan koneksi tidak berdasar diambil antara Lieber dan teori konspirasi bahwa coronavirus adalah buatan laboratorium bioweapon.

Lieber sendiri merupakan Ketua Departemen Kimia dan Biologi Kimia di Universitas Harvard dan Investigator Utama dari Grup Riset Lieber. Karena kelompok ini telah menerima dana hibah dari National Institutes of Health (NIH) dan Departemen Pertahanan (DOD), Lieber diharuskan untuk mengungkapkan dana apapun yang ia terima dari pemerintah asing atau entitas yang dapat menyebabkan konflik kepentingan.

Departemen Kehakiman (The Department of Justice/DOJ) menyatakan dalam dakwaannya bahwa Lieber menjadi “ilmuwan strategis” di Universitas Wuhan pada tahun 2011 dan bahwa dia adalah peserta kontrak dalam Rencana Seribu Talenta Tiongkok, sebuah program pemerintah yang bertujuan merekrut dan menumbuhkan bakat ilmiah tingkat tinggi.

Terkait kabar tidak valid tersebut, disebutkan juga adanya penangkapan dua warga negara China selain Lieber. Nyatanya, penangkapan dua warga negara China bernama Yanqing Ye dan Zaosong Zheng, didakwa dalam tiga kasus yang berbeda dan tidak terkait dengan perguruan tinggi di Wuhan.

Singkatnya, Departemen Kehakiman mengumumkan tiga penangkapan terpisah pada Januari 2020. Yang pertama adalah Lieber. Yang kedua melibatkan Yanqing Ye, seorang letnan di tentara Tiongkok yang dituduh mencuri penelitian AS. Dan ketiga adalah Zaosong Zheng, yang mencuri 21 botol penelitian biologi. Walaupun ketiga penangkapan ini semuanya melibatkan orang-orang yang berbohong tentang hubungan mereka dengan Tiongkok, mereka terjadi di berbagai universitas dan tidak ada hubungannya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here