Muslim Obsession – Abu Bakar Ash-Shidiq adalah contoh yang tak pernah habis. Setiap waktu baginya ialah momentum untuk berprestasi besar.
Begitu ia masuk Islam, ia langsung mengajak orang lain masuk ke dalam barisan Islam. Mayoritas sahabat yang dijamin masuk surga, masuk Islam lewat “tangan dingin” Abu Bakar. Tak cukup sampai di sana, ia selalu menggunakan setiap momentum sebaik-baiknya.
Dikutip dari buku Zero to Hero, disebutkan dalam riwayat Ibnu Huzaimah, di suatu pagi, Rasulullah Saw. sedang berkumpul dengan para sahabat. Beliau mengajukan beberapa pertanyaan kepada mereka.
“Siapakah di antara kalian yang pagi ini berpuasa?” tanya Nabi Saw.
Abu Bakar kemudian menjawab, “Aku.”
“Siapakah di antara kalian yang pada pagi hari ini telah memberi makan orang miskin?” tanya beliau.
Lalu, Abu Bakar menjawab, “Aku ya Rasullallah.”
Kemudian, Nabi berkata lagi, “Siapakah di antara kalian yang pada pagi hari ini menjenguk orang sakit?”
Lagi-lagi Abu Bakar menjawab pertanyaan Nabi. “Aku ya Rasulallah.”
“Siapakah di antara kalian semua yang hari ini telah mengantarkan jenazah?”
Kemudian, untuk ke sekian kalinya Abu Bakar menjawab lagi. “Aku wahai Rasul.”
Lalu, beliau bersabda, “Tidaklah amalan-amalan ini terkumpul dalam diri seseorang kecuali ia akan masuk surga,” (dari Ibnu Khuzaimah dalam Shahihnya).
Puncaknya, ketika terjadi kemurtadan dan deklarasi Nabi palsu, maka Abu Bakar dengan gagah berani memerangi para pengkhianat tersebut.
Abu Bakar dikenal sebagai salah satu sahabat yang pribadinya lemah lembut. Ia gemar menangis dalam shalat-shalatnya. Meski demikian, ternyata Abu Bakar menyimpan kekuatan besar yang tak tertandingi. Sehingga dia dikategorikan orang terbaik setelah Nabi.
Wallahu A’lam bish Shawab (Vina)
