Presiden Singapura Kritik Mal yang Suruh Karyawati Lepas Jilbab

696

Jakarta, Muslim Obsession – Seorang karyawati bernama Nurin Jazlina Mahbob diberi kesempatan untuk bekerja jaga stan di departemen store Tangs yang berada di Singapura. Namun syaratnya, ia harus melepaskan jilbabnya.

Kejadian ini berlangsung sekitar akhir bulan Juli 2020 yang kemudian diposting oleh Nurin di media sosialnya. Dan ia menyebut, jika permintaan tersebut sebagai bentuk pelanggaran hak asasi, belakangan kisahnya itu menjadi viral.

Berdasarkan laporan berita dari Straits Times, kejadian ini pun akhirnya mendapat respons dari Presiden Singapura, Halimah binti Yacob. Ia mengatakan, diskriminasi dalam bentuk apapun tidak memiliki tempat di Singapura.

“Orang harus dinilai semata-mata berdasarkan prestasi dan kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan dan bukan yang lain,” kata Halimah, Sabtu (22/8/2020).

Sementara itu, Aliansi Tripartit untuk Praktik Ketenagakerjaan yang Adil dan Progresif (Tafep) akan menyelidiki insiden tersebut. Di mana salah satu karyawan Tangs, diduga meminta Nurin untuk melepaskan hijabnya saat menunggu sebuah stan.

Sejak kejadian tersebut, pihak pengurus Tangs merasa begitu banyak mendapat tekanan. Mereka pun akhirnya mengizinkan kembali hijab untuk dikenakan di semua tempat pekerjaan.

Sementara itu, Halimah menambahkan jika diskriminasi di tempat kerja sangat mengganggu. Sekaligus menghalangi seseorang yang terkena dampak pandemi untuk mencari nafkah. Di mana saat ini justru banyak karyawan yang kehilangan pekerjaannya.

Lebih lanjut Halimah mengatakan, jika keberagaman adalah salah satu faktor kekuatan. Pengusaha juga harus bisa menerapkan keberagaman di lingkungan kerjanya.

“Keberagaman adalah kekuatan kami dan masyarakat kami telah menerimanya. Saya berharap para pengusaha juga sepenuhnya merangkul keberagaman di tempat kerja dan melakukan bagian mereka untuk menegakkan nilai-nilai masyarakat yang adil dan terbuka,” tegasnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here