Presiden Jokowi: Tularkan Kerukunan di Indonesia kepada Dunia

886
Presiden Joko Widodo beri sambutan pada ramah tamah dengan peserta MHQH ASEAN-Pasifik di Istana Negara. (Photo: Setpres)

Jakarta, Muslim Obsession – Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat untuk menularkan kerukunan di Indonesia ke berbagai Negara di dunia. Pesan ini Presiden sampaikan saat bersilaturahim dengan peserta Musabaqah Hafalan Al-Quran dan Hadits (MHQH) tingkat ASEAN dan Pasifik ke-10 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

“Kita harus menularkan pengalaman berharga umat Islam Indonesia kepada dunia dalam menjaga kerukunan, dalam menjaga persatuan, dalam menjaga perdamaian di bumi Allah Swt.,” pesan Presiden sebagaimana dikutip dari rilis Sekretariat Presiden.

Menurut Presiden, Indonesia sekarang ini terus menjadi panutan banyak negara dalam mengelola kemajemukan. Indonesia memiliki 714 suku, lebih dari 1.100 bahasa daerah, tetapi bisa tetap rukun dan bersatu.

Pelaksanaan musabaqah sendiri menurut Presiden hendaknya tidak hanya dipandang sebagai pelaksanaan acara biasa. Sebab, musabaqah adalah wahana untuk memacu pengembangan tilawah, hafalan, serta pendalaman isi Al-Quran.

“Sebagai umat muslim kita harus selalu mengingat bahwa Al-Quran diturunkan kepada kita untuk menjadi pedoman. Pedoman yang harus kita baca, kita pahami, kita hayati, dan kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menempuh jalan yang diridhai Allah, jalan yang penuh cinta damai, saling tolong menolong dan penuh persatuan,” katanya.

Presiden juga mengingatkan kepada seluruh qari/ qariah, hafidz/ hafidzah, mufassir/ mufassirah agar terus mensyiarkan dan mengamalkan ajaran Al-Quran di luar acara tersebut.

“Kita semua harus membangun kemanusiaan yang adil yang beradab, tidak membentak anak yatim, peduli pada fakir miskin, cinta saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air. Serta menyayangi seluruh kehidupan di bumi Allah ini. Supaya seluruh Indonesia, seluruh Asia, dan seluruh dunia benar-benar melihat dan merasakan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin,” lanjutnya.

Dalam penutup sambutannya, Presiden mengatakan agar setiap acara musabaqah Al-Quran dan hadits ini dapat terasa jejak dan manfaatnya dalam kehidupan kebangsaan Indonesia. Selain itu, Presiden juga berpesan agar umat Islam tidak mudah terjebak fitnah dan hasutan kebencian.

Selain peserta dan dewan hakim, hadir juga Pangeran Khaled Bin Sulthan Bin Abdul Aziz Alu Su’ud, Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Untuk Indonesia Syekh Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, para duta besar dan perwakilan negara sahabat.

Ikut mendampingi Presiden, antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here