Presiden China Dukung Kemerdekaan Palestina

359

Jakarta, Muslim Obsession – Presiden Republik Rakyat China, Xi Jinping mengucapkan selamat kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas atas perayaan HUT ke-33 Deklarasi Kemerdekaan Palestina.

Dilansir dari Wafa News, Sabtu (13/11), dalam surat itu, Presiden Jinping mengatakan dia tertarik untuk meningkatkan hubungan kedua negara.

Dia mendorong kerja sama antara kedua negara di segala bidang untuk kepentingan kedua negara dan rakyat. Kerjasama diwujudkan dengan dukungan China atas kemerdekaan Palestina. Pihaknya siap membantu negara itu mengatasi Covid-19 dan meningkatkan mata pencaharian rakyat Palestina.

Jinping menegaskan kembali dukungan tegas negaranya untuk keadilan Palestina dan untuk pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Sesuatu yang seharusnya didapat sesuai dengan resolusi internasional, termasuk prinsip solusi dua negara. Pada 1988, Palestina memproklamasikan berdirinya negaranya.

Deklarasi tersebut diakui beberapa negara tidak lama kemudian. Pada 1993 dan 1995, Persetujuan Oslo ditandatangani Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina untuk menyelesaikan konflik keduanya yang sedang berlangsung.

Termasuk mendirikan Otoritas Nasional Palestina sebagai pemerintahan sementara yang memerintah sendiri di wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza. Saat ini, Palestina terus memperjuangkan negara resmi yang diakui secara resmi oleh semua negara.

Palestina menempati wilayah utama, termasuk Jalur Gaza dan Tepi Barat. Namun, banyak orang Israel terus menetap di lokasi ini. Kendati China telah menyatakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina atas pendudukan yang dilakukan Israel, hanya saja, China tetap menjalin hubungan yang akrab dan dekat dengan Israel.

Nilai perdagangan antara kedua negara tumbuh dari sekitar 1 miliar dolar AS pada pergantian abad menjadi di atas 11,2 miliar dolar AS pada 2019. China saat ini berdiri sebagai mitra dagang terbesar kedua Israel di belakang Amerika Serikat (AS).

Israel, seperti banyak negara, sangat ingin akses ke pasar besar China dan mendapat manfaat dari kegemaran Beijing menggelontorkan banyak uang untuk proyek infrastruktur. China pun melihat Israel sebagai kunci utama dalam Belt and Road Initiative untuk memproyeksikan dan memperdalam kekuatan ekonomi dan politiknya.

Berlokasi strategis di Mediterania, Israel adalah otoritas berpenghasilan tinggi dengan ekonomi inovasi. “Kepentingan utama China di Israel adalah teknologi canggih,” ujar wakil direktur Pusat Studi Timur Tengah di Fudan University, Chuchu Zhang, dikutip dari Aljazirah.

Sebuah studi oleh RAND Corporation dari 92 kesepakatan bisnis di Israel oleh perusahaan milik negara China antara 2011-2018 menemukan, bagian terbesar dari investasi dengan nilai sekitar 5,7 miliar dolar AS pergi ke sektor teknologi Israel.

Spesialis Israel di RAND Corporation, Shira Efron, mengatakan, kemurahan hati telah memperkuat citra China di Israel. “Di mata Israel, China adalah negara dengan peluang baru,” katanya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here