Prabowo Pilih Sandiaga, GNPF-Ulama Akan Gelar Ijtima Ulama Jilid II

1277
Ketua GNPF-Ulama Yusuf Muhammad Martak (Foto: Edwin Budarso)

Jakarta, Muslim Obsession – Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) belum menentukan sikap soal terpilihnya Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto atau Cawapres Prabowo. Maka dari itu GNPF Ulama akan segera menggelar Ijtima Ulama II.

“Lewat Ijtima Ulama II Kami ingin menegaskan, ulama jangan hanya dijadikan pelengkap. Tapi harus menjadi pihak utama yang diminta sarannya, dan saran itu dijalankan,” tegas Ketua Umum GNPF-Ulama, Ustadz Yusuf Muhammad Martak, Jakarta, Senin (13/8/2018).

Dalam Ijtima Ulama II, pihaknya akan menentukan dukungannya kepada salah satu kandidat capres-cawapres yang nantinya akan bersaing dalam konstelasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

“Di Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional kami sebetulnya sudah mengeluarkan rekomendasi pasangan Capres-Cawapres. Tapi ternyata koalisi Partai Gerindra, PKS dan PAN mengambil pasangan di luar rekomendasi,” jelasnya.

Dalam Ijtima Ulama I, kata Yusuf, pihaknya sudah memilih Ustadz Abdul Somad dan Salim Segaf Al Jufri sebagai pendamping Prabowo pada Pilpres 2019, tapi kedua calon tersebut mengaku tidak bersedia maju menjadi cawapres. Mendengar hal itu para ulama langsung menggelar musyawarah.

“Hasilnya memutuskan nama Ustadz Arifin Ilham serta Aa Gym untuk mendampingi Bapak Prabowo. Kami tidak ingin ulama diminta mendorong mobil mogok, tapi setelah mobilnya jalan ternyata ulamanya ditinggal,” katanya.

Padahal, lanjut Yusuf, jika partai koalisi mau mendiskusikan dan menerima saran para ulama, mereka akan mendapatkan dukungan maksimal, “tidak hanya suara yang akan mereka dapatkan, tapi juga relawan, posko pemenangan bahkan dukungan logistik yang akan dikumpulkan umat secara sukarela. Itu semua akan terjadi saat HRS dan para ulama sudah memberikan komando,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya kembali menggelar Ijtima Ulama II untuk mendengar suara para ulama pemilik hak suara pada ijtima terkait pilpres 2019, “hasilnya akan banyak kemungkinan. Bisa saja kami menyatakan abstain. Artinya umat dipersilakan memilih sesuai keinginannya masing-masing, tidak dikomando ulama,” pungkasnya. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here