PP Muhammadiyah dan Kapolri Sepakat dengan Moderasi Beragama

712

Jakarta, Muslim Obsession – Satu hari usai bertemu dengan para pimpinan PBNU, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan lawatan ke Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Banyak hal yang dibicarakan antara Kapolri dan Muhammadiyah. Salah satunya soal radikalisme.

Kapolri Jenderal Listyo menegaskan bahwa dalam mengatasi masyarakat yang terpapar radikalisasi global, pihaknya sepakat dengan Muhammadiyah agar tidak lagi menggunakan istilah deradikalisasi, namun akan menggunakan pendekatan moderasi beragama.

“Kami samina wa athona degan menggunakan pendekatan moderasi beragama dalam mengatasi persoalan radikalisasi,” ucap Listyo saat bersilaturahim ke PP Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat, Jumat (29/1)

Listyo juga mengatakan, silaturahim yang dilakukan juga sebagai bentuk menguatkan dan meningkatkan sinergi antara Kepolisian dengan Muhammadiyah.

“Kami ingin merangkul semua pihak, khususnya dengan ulama dan ormas-ormas apalagi kami ketahui Muhammadiyah adalah salah satu organisasi umat terbesar dari tahun 1912, sehingga wajib bagi kami untuk bisa bersinergi,” jelasnya.

Listyo juga mengatakan dalam menjalankan penegakan hukum akan mengedepankan humanisme dan bagaimana menjadikan lembaga Kepolisian sebagai lembaga yang transparan yang melayani.

“Untuk itu kami harus terus mendapatkan masukan, karena memang kami tidak bisa melihat potret kami sendiri jadi harus ada yang memotret dan yang memotret adalah dari bapak-bapak dan ibu-ibu di Muhammadiyah dan juga Aisyiyah,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abul Mu’ti menerangkan, dalam pertemuan itu Muhammadiyah menyatakan mendukung penuh program kerja Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri.

“Poinnya Muhammadiyah mendukung program Pak Kapolri, terutama program yang berkaitan dengan moderasi. Pak Kapolri menyatakan bahwa moderasi itu adalah program yang akan beliau kembangkan,” ucap Mu’ti.

“Kemudian ada dukungan penuh untuk Pak Kapolri menggunakan pendekatan lebih humanis, pendekatan yang lebih merakyat,” sambungnya.

Jenderal Sigit kembali menjabarkan soal moderasi agama dalam menjaga kamtibmas di masyarakat, serta memberantas intoleransi hingga radikalisme. Konsep moderasi agama ini sebelumnya dia paparkan dalam makalah ‘Transformasi Menuju Polri yang Presisi: Prediktif-Responsibilitas-Transparansi Berkeadilan.’

Konsep moderasi agama yang akan dijalankan Jenderal Sigit adalah, pemeliharaan Kamtibmas dengan pengarusutamaan moderasi beragama dalam memperkokoh NKRI.

Polri akan berkolaborasi dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas berbasis keagamaan dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk melibatkan para ahli dan civil society dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat atas pemahaman Pancasila sebagai ideologi negara yang memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat, termasuk dalam beribadah.

Terkait pemeliharaan kamtibmas dari bahaya terorisme, upaya deteksi aksi menjadi langkah utama. Pendekatan lunak atau soft approach akan dikedepankan dengan bekerja sama dengan BNPT. Pelibatan civil society dan tokoh masyarakat atau agama akan dioptimalkan dalam pembinaan masyarakat.

Namun terhadap segala sesuatu yang mengganggu keamanan dan keselamatan rakyat, Jenderal Sigit menyatakan Polri akan menindak dengan tegas sesuai hukum yang berlaku.

Diketahui silaturahmi Kapolri Jenderal Listyo ke PP Muhammadiyah dihadiri oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir secara zoom, lalu yang langsung ada Sekretaris Abul Mu’ti, Ketua PP Muhammadiyah Ahmad Dahlan Rais, dan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Sunanto alias Cak Nanto. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here