Pohon Kurma Menangis Rindukan Rasulullah

4823

Muslim Obsession – Sebagian besar manusia di bumi, baik yang muslim ataupun non muslim, hampir pasti mengetahui sosok Nabi Muhammad Saw. Bahkan banyak non muslim yang mengakui sebenarnya Nabi Muhammad Saw. merupakan tokoh nomor satu yang berpengaruh di dunia.

Khusus bagi umat muslim, mengenal sosok Rasulullah Saw., meskipun hanya dari hadits-hadits beliau, sudah bisa menggetarkan hati. Setiap muslim yang beriman pasti merindukan sosok Baginda Rasul, bahkan jika bisa ingin melihat beliau secara langsung.

Rasulullah Saw. adalah suri tauladan, oleh karenanya banyak muslim merindukan sosoknya yang penuh kasih, orang yang paling dermawan, paling lapang dada, serta paling benar tutur katanya.

Bahkan nyatanya, tak cuma umat Islam yang merindukan Rasulullah Saw. Sebuah pelepah pohon kurma pun memendam rindu pada manusia paling agung itu.

Dalam satu hadits Rasulullah Saw. yang diriwayatkan Jabir bin Abdullah dikisahkan bahwa di masjid Nabawi pernah terdapat sebuah pelepah pohon kurma yang selalu digunakan Rasullah Saw. bersandar.

Sejak Masjid Nabawi berdiri, pohon kurma itu telah di sana. Tak hanya menjadi tonggak, pohon kurma tersebut selalu menjadi sandaran Nabi Saw. setiap kali beliau memberikan khutbah. Si pohon selalu menanti Hari Jumat karena pada hari itu ia akan mendampingi Nabi Saw. memberikan nasihat kepada kaum Muslimin. Sejak Jumat pertama masjid berdiri, ia selalu setia dan bahagia menemani beliau.

Seiring dengan berjalannya waktu, para sahabat membuatkan mimbar yang baru dan lebih baik, sehingga Rasulullah tidak lagi perlu lagi bersandar pada pelepah pohon kurma. Namun, di sinilah terjadi sebuah peristiwa romantisme pelepah pohon kurma yang memendam rindu pada Sang Nabi Saw.

Suatu ketika, dari dalam masjid para sahabat mendengar tangisan seperti rintihan seekor anak unta yang kehilangan induknya. Sahabat pun mencari-cari asal muasal suara rintihan tersebut. Setelah dicari-cari, muncullah kesimpulan bahwa suara rintihan tersebut berasal dari pelepah pohon kurma. Para sahabat pun akhirnya mengadukan peristiwa ini kepada Baginda Nabi Saw.

Mendengar cerita dari para sahabatnya, Rasulullah datang menghampiri dan meletakkan tangannya pada pelepah kurma tersebut, seketika itu pula pelepah kurma pun menjadi diam dan tak terdengar lagi suara rintihan seperti sebelumnya.

Konon, disebutkan bahwa Rasulullah Saw. memberikan pilihan kepada pelepah kurma tersebut, “Jika engkau mau, aku akan jadikan engkau dinding masjid ini, akarmu tumbuh lagi, tubuhmu hidup lagi dan engkau berbuah lagi. Atau jika engkau mau, aku akan berdoa kepada Allah Swt. agar engkau menjadi pokok kurma di surga, supaya para wali Allah dapat memakan buah-buahmu.”

Batang kurma itu menjawab, “Saya memilih untuk ditanam ke dalam tanah dan akan tumbuh di surga supaya wali-wali Allah dapat memakan buahku dan saya berada di tempat di mana di dalamnya saya kekal.”

Lalu goncangan tanah dan suara rintihan pun berhenti. Rasulullah Saw. kemudian kembali pada mimbar dan menyampaikan kejadian tersebut kepada para sahabatnya.

Rasulullah Saw. bersabda, “Ia (pokok kurma) memilih negeri yang kekal dibanding negeri yang fana ini!”

Rasulullah Saw. kemudian menyuruh supaya ditanamkan batang pokok kurma itu dan mengatakan bahwa ia akan dibangkitkan di dalam surga.

Imam Hasan Al-Bashri ketika menceritakan peristiwa ini, ia menangis meneteskan air mata kemudian berkata, “Wahai kalian hamba-hamba Allah, sebuah (pelepah kurma) kayu biasa saja bisa memiliki rasa kerinduan yang begitu besar kepada baginda Rasulullah, maka sungguh betapa kalian adalah lebih berhak untuk merindukan bertemu dengan Rasulullah Saw.”

Wallahu A’lam bish Shawab. (Iqbal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here