PM Malaysia Kecam Hukum Cambuk Pasangan Lesbian

1004
PM Malaysia Mahathir Mohamad (Foto: CNN News)

Kuala Lumpur, Muslim Obsession Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad pada Kamis (6/9/2018) mengecam pencambukan dua wanita Muslim karena melakukan hubungan sejenis (lesbian).

Kejadian itu memicu kemarahan dan menimbulkan kekhawatiran tentang perlakuan terhadap komunitas lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).

Di bawah hukum Islam, keduanya pun telah mengaku bersalah atas perbuatannya tersebut. Namun, penyesalan itu ternyata tidak bisa menghindarkan mereka dari hukuman cambuk. 

Pada Senin (3/9/2018) mereka dicambuk di depan puluhan orang di sebuah pengadilan syariah di Terengganu, sebuah negara konservatif di sebelah timur. Di mana insiden itu memicu kecaman dari aktivis hak asasi manusia. Mereka menggambarkan hukuman itu sebagai penyiksaan.

Dalam sebuah video yang diposting di akun Twitter-nya, Mahathir mengatakan bahwa hukuman cambuk tidak mencerminkan keadilan atau belas kasihan Islam.

“Ini adalah pelanggaran pertama wanita. Di mana menjamin hukuman yang lebih ringan, seperti konseling. Hukuman cambuk ini juga dapat memberi kesan buruk terhadap Islam,” tutur pemimpin berusia 93 tahun itu.

“Penting bagi kita untuk menunjukkan Islam bukanlah agama yang kejam yang suka memaksakan hukuman yang keras untuk mempermalukan orang lain,” kata Mahathir, seperti dilansir Reuters, Kamis (6/9/2018).

Di Malaysia sendiri, komunitas LGBT sering menjadi objek aniaya masyarakat. Karena mereka melihat hal tersebut sebagai ancaman terhadap nilai-nilai konservatif.

Bulan lalu, sebuah bar gay di Kuala Lumpur diserbu oleh polisi dan petugas penegak agama, sementara seorang wanita transgender dipukuli oleh sekelompok penyerang di Seremban, dekat ibu kota.

Hukum perdata yang berlaku di Malaysia menetapkan penjara hingga 20 tahun, hukuman cambuk dan denda bagi pelanggar, meskipun penegakkan hukum jarang terjadi.

Muslim juga diatur oleh hukum-hukum Islam tingkat negara bagian, yang kebanyakan membawa ketentuan yang melarang hubungan sesama jenis. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here