Pimpin Kab. Sambas, Dai Parmusi Terima Penghargaan dari Kemendagri

601
Bupati Sambas, Ustadz Satono menerima penghargaan langsung dari Menteri Dalam Negeri Jenderal (Purn) Tito Karnavian. (Foto: istimewa)

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua Umum PP Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) H. Usamah Hisyam memberikan apresiasi atas keberhasilan Ustadz Satono memimpin Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Di bawah kepemimpinan Ketua PD Parmusi itu, Kabupaten Sambas sukses meraih penghargaan di ajang Innovative Government Award (IGA) 2021 kategori daerah perbatasan paling inovatif, Rabu (29/12/2021).

Di perhelatan yang digelar Kementerian Dalam Negeri di Gedung Sasana Bhakti Praja Kemendagri Jakarta itu, Ustadz Satono menerima penghargaan langsung dari Menteri Dalam Negeri Jenderal (Purn) Tito Karnavian.

Usamah menilai, Ustadz Satono sebagai Bupati Sambas menjadi bukti bahwa seorang pendakwah pun bisa menjadi pemimpin yang sukses. Bahkan boleh jadi, menurutnya, seorang dai dengan perjalanan dakwahnya lebih mumpuni memimpin masyarakat dibandingkan birokrat ataupun politisi.

“Alhamdulillah kinerja seorang dai dalam birokrasi ternyata lebih hebat dari seorang birokrat dan poltisi. Ustadz Satono adalah ikon Dai Parmusi yang sukses menggapai jabatan top eksekutif di daerahnya tanpa harus bergabung menjadi pengurus parpol. Sebaliknya melalui kesungguhan dakwah ilallah dengan merintis Desa Madani, beliau berhasil meraih simpati umat dan parpol untuk mengusungnya menjadi bupati. Tabarakallahu, Ustadz. Terus bergerak, semangat!” ujar Usamah di Jakarta, Kamis (30/12/2021).

Diakui Ustadz Satono, tidak mudah meraih penghargaan tersebut. Ada sejumlah tahapan yang harus dilalui pihaknya dengan mempresentasikan 11 inovasi dalam lomba kepala daerah inovatif kategori kabupaten dan kota yang digelar oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Dalam Negeri (Balitbang Kemendagri).

Menurut Dai Parmusi tersebut, dari 11 inovasi tersebut, 10 di antaranya ia fokus pada upaya Pemkab Sambas meningkatkan ekonomi masyarakat mulai dari program pembangunan peningkatan ekonomi dengan memanfaatkan sumber daya alam berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

“Ada sebelas inovasi unggulan yang dipilih untuk dilaksanakan, yang mana menurut saya itu punya kekuatan untuk membawa Sambas lebih berkemajuan dan bisa menjadi solusi peningkatan ekonomi kerakyatan bagi masyarakat perbatasan di tengah situasi pandemi Covid-19,” jelasnya.

Sebelum menjadi Bupati Sambas, Ustadz Satono merupakan seorang Dai Parmusi yang aktif berdakwah di wilayahnya hingga perbatasan Indonesia-Malaysia. Tak hanya berceramah, alumnus STID Mohammad Natsir ini juga aktif membantu warga masyarakat ekonomi kelas bawah. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here