Perjalanan Shalahuddin Al-Ayyubi

7497

Ketika Imaduddin berhasil merebut wilayah Balbek, Lebanon tahun 1139 M, Najmuddin Ayyub kemudian diangkat menjadi gubernur Balbek dan menjadi pembantu dekat Raja Suriah, Nuruddin Mahmud. Selama di Balbek inilah, Shalahuddin mengisi masa mudanya dengan menekuni teknik perang, strategi, maupun politik.

Disamping itu, ia dikenal memiliki pengetahuan yang mumpuni di bidang astronomi dan geometri. Setelah cukup dewasa, Shalahuddin melanjutkan pendidikannya di Damaskus untuk mempelajari agama selama sepuluh tahun, dalam lingkungan istana Nuruddin. Dari tempat inilah Shalahuddin memulai karirnya.

Tidak ada yang istimewa dari semua latar belakang yang dimiliki Shalahuddin. Di tengah turbulensi sejarah yang sedang berkecamuk di masanya, kecil sekali potensi capaian monumental yang bisa diraih dengan latar belakang, dan juga posisi jabatannya saat itu. Tapi semua berubah ketika salah satu wazir (penasihat) Fatimiyah datang ke istana Nuruddin untuk memohon bantuan.

Ketika itu, dinasti Fatimiyah sedang dalam masa kemerosotan yang parah. Sejak wafatnya Khalifah Al-Hakim pada 1021, para Khalifah dinasti ini naik tahta pada usia sangat belia. Sehingga peran penasihat menjadi krusial dalam mengelola negara.

Perebutan posisi wazir Fatimiyah ini menjadi salah satu sebab jatuhnya dinasti tersebut. Dari 15 wazir Fatimiyah, empat belas di antaranya meninggal dengan cara yang tragis. Demikian pentingnya posisi ini, hingga untuk mencapai posisi tersebut, mereka bisa saling membunuh di antara mereka. Dan wazir yang datang ke Nuruddin untuk meminta bantuan, bernama Syawar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here