Perjalanan Sakti Sheila On 7 Memilih Hijrah

1557

Saat memutuskan untuk berhijrah, Sakti memilih mengawali jalan hijrahnya dengan berganti nama menjadi Salman Al Jugjawy. Salman artinya adalah Selamat sedangkan Jugjawi yaitu dirinya yang berasal dari Yogyakarta.

Menurutnya nama Sakti bukanlah nama yang Islami, akan tetapi nama dewa Hindu. Ia merasa nama Sakti itu menantang Allah karena menurutnya yang Sakti hanya milik Allah bukan manusia seperti dirinya. Oleh karena itu ia memutuskan untuk mengubah namanya.

Katanya, setiap orang memiliki cita-cita, termasuk dirinya yang bercita-cita sukses di ukuran dunia. Semua telah di raihnya, dari masa, populer, harta telah dia milikinya. Akan tetapi kesuksesan yang diraihnya membuat dirinya tidak memiliki ketenangan hati, oleh karena itu ia mengaku mencari kesuksesan dengan ketenangan hati itu yang seperti apa.

“Kesuksesan dunia itu menurut saya ada pemikiran yang salah. Sukses menurut saya adalah, saat kita menemukan satu titik ketaatan kepada Allah kemudian Allah berikan ketenangan hati untuk saya, itulah kesuksesan yang sebenarnya,” cerita Sakti alias Salman Al Jugjawi, di sela acara Perisai Dakwah, baru-baru ini.

Menurut Salman AL Jugjawi, setiap manusia harus memiliki jiwa berdakwa, karena hal tersebut yang terus dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. Katanya, saat dirinya melakukan penyebaran dakwah, maka setiap kesusahan akan mendapatkan jalannya dan Allah akan membantu.

Seperti yang disampaikan dalam Al-Quran ‘Sampaikan walau satu ayat’, hal itulah yang selalu ditanamkan pada hatinya untuk terus selalu berdakwa di jalan yang Allah Ridhoi.

Banyak dunia yang telah dinikmati Salman sebelum berhijrah, ia inginkan, pada proses hijrahnya saat ini, hanya Akhirat yang ingin ia kejar yang bertujuan agar amal kebaikan jauh lebih banyak dibanding dengan kesalahan dan Dosa yang pernah dikerjakannya.

Ridho Allah adalah tujuan utamnya agar mendapatkan Nikmat Surga yang menjadi impian setiap manusia. Sehingga bisa bersama-sama dengan para Nabi dan Sahabatnya di Jannahnya Allah Ta’ala.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here