Perginya Sosok Rujukan Ulama Indonesia, Kiai Maimun Zubair

1137
KH Maimun Zubair sedang memberikan arahan tentang pandangan politik di pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama. (Foto: Edwin OMG)

Pada umur 21 tahun, Mbah Moen melanjutkan belajar ke Makkah Mukarromah. Perjalanan ini, didampingi oleh kakeknya sendiri, yakni Kiai Ahmad bin Syuáib. Di Makkah, Mbah Moen mengaji kepada Sayyid Alawi bin Abbas al-Maliki, Syaikh al-Imam Hasan al-Masysyath, Sayyid Amin al-Quthbi, Syaikh Yasin Isa al-Fadani, Syaikh Abdul Qodir al-Mandaly dan beberapa ulama lainnya.

Dikutip dari NU, Mbah Moen juga meluangkan waktunya untuk mengaji ke beberapa ulama di Jawa, di antaranya Kiai Baidhowi, Kiai Ma’shum Lasem, Kiai Bisri Musthofa (Rembang), Kiai Wahab Chasbullah, Kiai Muslih Mranggen (Demak), Kiai Abdullah Abbas Buntet (Cirebon), Syaikh Abul Fadhol Senori (Tuban), dan beberapa kiai lain. Mbah Moen juga menulis kitab-kitab yang menjadi rujukan santri. Di antaranya, kitab berjudul al-ulama al-mujaddidun.

Baca Juga:

Mbah Moen, Sosok Ulama Kharismatik

Kehati-hatian Syaikhuna KH. Maimoen Zubair pada Lafazh Takbiran

Selepas kembali dari tanah Hijaz dan mengaji dengan beberapa kiai, Mbah Moen kemudian mengabdikan diri untuk mengajar di Sarang, di tanah kelahirannya.

Pada 1965, ulama kelahiran Rembang, Jawa Tengah, 28 Oktober 1928 tersebut kemudian istiqamah mengembangkan Pesantren al-Anwar Sarang. Pesantren ini, kemudian menjadi rujukan santri untuk belajar kitab kuning dan mempelajari turats secara komprehensif.

Selama hidupnya, Mbah Moen memiliki kiprah sebagai penggerak. Ia pernah menjadi anggota DPRD Rembang selama 7 tahun. Selain itu, beliau juga pernah menjadi anggota MPR RI utusan Jawa Tengah. Kini, karena kedalaman ilmu dan kharismanya, Kiai Maimoen Zubair diangkat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Politik dalam diri Mbah Moen bukan tentang kepentingan sesaat, akan tetapi sebagai kontribusi untuk mendialogkan Islam dan kebangsaan. Demikianlah, Mbah Moen merupakan seorang faqih sekaligus muharrik, pakar fiqh sekaligus penggerak. (Vina)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here