Pengrajin Tahu Tempe Menjerit, Muhammadiyah: Harus Cepat Ditangani

389

Jakarta, Muslim Obsession – Para pengrajin tahun tempe kini pada menjerit, lantaran harga kedelai sebagai bahan baku utama mengalami kenaikan begitu tajam. Imbasnya, harga tahu tempe di pasar pun ikut naik.

PP Muhammadiyah meminta pemerintah untuk segera mengatasi persoalan mahalnya harga kedelai yang berimbas pada naiknya harga tahu dan tempe. Sebab, masalah ini akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah Anwar Abbas menjelaskan, kenaikan harga kedelai akan membuat biaya produksi tahu dan tempe meningkat. Lalu akan diikuti dengan kenaikan harga jual di tingkat konsumen.

“PP Muhammadiyah meminta pemerintah untuk secepatnya mengatasi masalah ini agar dunia usaha dan kehidupan ekonomi masyarakat kembali menggeliat, serta tidak ada yang dirugikan,” ujar Anwar dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/1/2021).

Anwar mengatakan, kenaikan harga tahu dan tempe maka akan menurunkan daya beli masyarakat. Akibatnya, keuntungan yang di dapat produsen dan pedagang dari penjualan kedua bahan pangan tersebut turut menurun.

Kondisi itu akan sangat berdampak pada tingkat kesejahteraan para produsen dan pedagang tahu dan tempe. Mereka akan terus menjerit jika harga kedelai tidak kunjung turun. Termasuk juga pada masyarakat sebagai konsumen.

“Masyarakat jadi tidak lagi mampu membeli sesuai dengan kebutuhan pokoknya,” kata Anwar.

Di sisi lain, Anwar juga meminta, apabila ada pihak-pihak yang menimbun atau spekulasi dalam masalah kenaikan harga kedelai, maka pemerintah perlu menindak dengan tegas.

“Serta menggiring mereka ke pengadilan untuk dijatuhi hukuman yang sesuai dengan besar dan dampak buruk dari kesalahannya,” pungkas Anwar.

Sebelumnya, para perajin yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia (Gakoptindo) sepakat untuk menaikkan harga tahu dan tempe sekitar 20 persen.

Kenaikan terjadi usai perajin mogok produksi selama 1-3 Januari 2021 akibat mahalnya kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe.

Harga kedelai kini Rp 9.200 per kilogram dari sebelumnya Rp 7.200 per kilogram.

Ketua Gakoptindo Aip Syarifudin mengatakan, berdasarkan pantauannya kini harga tempe di tingkat konsumen naik Rp 1.000 per potong, yakni dari Rp 4.000 menjadi Rp 5.000 per potong.

Kenaikan juga dipastikan terjadi pada tahu. “Itu sudah harga konsumen di pasar. Jadi sudah ada kenaikan sekitar 20 persenan,” ujar Aip (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here