Pengadilan Tinggi Malaysia Izinkan Umat Kristen Gunakan Kata Allah

520

Jakarta, Muslim Obsession – Pengadilan Tinggi Malaysia memutuskan bahwa umat Kristen diizinkan menggunakan kata “Allah” dalam publikasi keagamaan untuk tujuan pendidikan. Selain itu, tiga kata lain, yakni Baitullah, Ka’bah, dan shalat juga dapat digunakan dalam publikasi agama.

Dalam memberikan penilaiannya, Hakim Pengadilan Banding Nor Bee Ariffin mengatakan bahwa aturan tahun 1986 oleh kementerian dalam negeri yang melarang penggunaan empat kata itu oleh orang Kristen adalah ilegal dan tidak rasional.

“Tidak dapat disangkal bahwa (materi) itu untuk pendidikan keagamaan pribadinya,” kata hakim seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (10/3/2021).

Kasus ini bermula dari penyitaan sejumlah CD milik Jill Ireland Lawrence Bill, seorang umat Kristen asal Serawak, oleh petugas Bea Cukai Bandara Internasional Kuala Lumpur 2008 silam. CD-CD itu berjudul “Cara Hidup Dalam Kerajaan Allah”, “Hidup Benar Dalam Kerajaan Allah” dan “Ibadah Yang Benar Dalam Kerajaan Allah”.

Jill lalu menggugat Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Malaysia terkait penyitaan itu. Ia menuntut ada pengakuan resmi terhadap hak konstitusional untuk menjalankan ajaran agamanya dan perlakuan non-diskriminatif.

Pengadilan Tinggi Malaysia lantas memutuskan jika kementerian dalam negeri bersalah dan memerintahkannya untuk mengembalikan CD milik Jill.

Pada 2015, Pengadilan Banding mengirim kedua masalah konstitusional tersebut kembali ke Pengadilan Tinggi untuk disidangkan. Kasus tersebut disidangkan oleh Pengadilan Tinggi pada tahun 2017 tetapi pengumuman keputusan tersebut ditangguhkan beberapa kali hingga Rabu.

Hakim mencatat bahwa komunitas Kristen di Malaysia telah menggunakan kata “Allah” selama beberapa generasi dalam mengamalkan iman mereka. “Fakta bahwa mereka telah menggunakannya selama 400 tahun tidak dapat diabaikan,” ucap Hakim Noor. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here