Pengabdian Tulus Melani Leimena Suharli

“Mengabdilah dengan ketulusan. Lakukan apa yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Berperanlah sesuai dengan keahlian dan kemampuan.“

805
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Hj. Melani Leimena Suharli. (Foto: Fikar/OMG)

Muslim Obsession – Mengikuti jejak sang ayah, Melani Leimena Suharli menjadi satu-satunya putri DR. J. Leimena yang terjun ke dunia politik. Terpilih kembali untuk periode ketiganya, ibu tiga anak ini duduk di Komisi VI dengan lingkup tugas di bidang perindustrian, perdagangan, BUMN, Koperasi & UMKM, investasi, dan persaingan usaha. Sebagai perempuan, Melani turut memperjuangkan kaumnya untuk mendapatkan taraf hidup yang lebih baik.

Salah satunya adalah dengan mendukung disahkannya Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) yang sejak 2020 lalu telah masuk ke program legislasi nasional (prolegnas) prioritas. RUU PPRT ini penting sebagai pengakuan dan perlindungan negara terhadap Pekerja Rumah Tangga (PRT). Semua ini adalah sebagai perwujudan dari sila kelima Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

BACA JUGA: 

Melani Suharli: Perjuangan Para Pahlawan Harus Tetap Berlanjut

Hj. Melani L Suharli: Anggota DPR Harus Pintar Baca Tantangan Zaman

Melani Leimena Suharli Melanjutkan Cita-Cita di Parlemen

“Dalam RUU PPRT ini saya melihat ada keseimbangan pemberian perlindungan antara pekerja dan pemberi kerja. Dengan adanya UU PPRT, pengakuan terhadap profesi PRT diatur layaknya dengan profesi lain. Inilah yang saya maksud dengan mewujudkan keadilan sosial,” ujarnya.

Tidak hanya berdiam di kantor, perempuan yang telah memasuki usia 70 tahun ini tetap turun ke lapangan melakukan kunjungan kerja, seperti yang dilakukan pada Januari silam. Kunjungan spesifik tersebut dilakukan dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan sekaligus guna memastikan ketersediaan pangan pada masa pandemi.

Komisi VI pun kemudian memberi masukan tentang perlunya pembentukan Badan Pangan Nasional, sinergitas BUMN klaster pangan, termasuk bagaimana mewujudkan kedaulatan pangan. Padahal payung hukum untuk lembaga tersebut sudah ada, yaitu dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

Isu lain yang tak kalah penting adalah perluasan akses pasar Indonesia. Hal itu bertujuan untuk menggenjot ekspor dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut Melani, negara perlu melihat dan memanfaatkan kesempatan yang terbuka dengan melakukan terobosan perluasan akses pasar. Peningkatan ekspor akan berdampak bagi perekonomian nasional, termasuk peningkatan kapasitas produksi bagi produk dalam negeri nantinya.

Namun semua bergantung dengan perjanjian dagang yang berpotensi pula untuk meningkatkan impor Indonesia. Tidak hanya bagi ekspor, perjanjian perdagangan bermanfaat pula untuk sektor lain. Misalnya, perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif Indonesia dan Australia (IA-CEPA) yang memberikan peluang masuknya investasi dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Menyambut Hari Kartini yang selalu diperingati setiap tanggal 21 April, Melani berharap di dunia yang semakin maju dan modern, setiap perempuan harus mampu menjalankan semangat Kartini dengan konsekuensi siap menghadapi tantangan dan rintangan.

“Dalam pandangan saya, seorang perempuan dengan semangat Kartini akan selalu terkait dengan hal-hal yang terukur, yaitu tercermin  dari kemampuannya dalam membaca tantangan zaman sekaligus menjawab tantangan tersebut. Walau untuk sampai pada posisi tersebut tentu tidaklah mudah. Namun akan sangat membanggakan apabila kita dapat melakukan sesuatu pencapaian yang dapat memberikan kontribusi positif dan bermanfaat bagi masyarakat,” tuturnya dengan bersemangat.

Hidup di zaman modern saat ini harus memiliki semangat perubahan, untuk itu jangan takut berkarier jika ada kesempatan.

“Mengabdilah dengan ketulusan. Lakukan apa yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Berperanlah sesuai dengan keahlian dan kemampuan, jika kebetulan ditunjuk sebagai pemimpin atau pengambil kebijakan strategis laksanakanlah amanah tersebut sebaikbaiknya, tidak ada yang tidak mungkin jika kita bersungguh-sungguh dan serius tentu yang terbaik akan didapatkan,” tutupnya dalam wawancara dengan Women’s Obsession.

Dengan semangat tersebut dia berharap perempuan di Tanah Air akan bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, juga bagi bangsa dan negara. Semoga kita mampu menjadi perempuan yang mampu membangkitkan kembali semangat Kartini. (Nur Asiah/WO)

 


Tulisan ini juga dimuat dalam E-Magazine Women’s Obsession Edisi 074.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here