Pendidikan Anak dalam Islam

1193
Pelajar Islam
Siswa membaca Surat Yasin dan dilanjutkan berdoa bersama.

Oleh: Dr. H. Hasan Basri Tanjung, MA (Ketua Yayasan Dinamika Umat, Bogor)

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar,” (QS. Luqman [31]: 13).

Setiap orangtua tentu berupaya untuk mencari sekolah yang terbaik buat anak tercinta. Berbagai kriteria pun menjadi patokan dalam memilih sekolah, di antaranya sekolah berwawasan nasional dan internasional, sekolah unggul dalam bahasa, sains, agama atau sekolah-sekolah dengan kriteria lainnya.

Namun, kiranya kita jangan lupa, bahwa di atas semua itu, pendidikan anak yang pertama adalah keluarga. Penanaman pondasi akidah, ibadah, dan akhlak harus berawal dari pendidikan keluarga yang didukung oleh lingkungan sosial dan sekolah.

 

Tauhid: Dasar Pendidikan

Cendekiawan muslim Alm. Prof. Ismail Raji Al-Faruqi memaknai tauhid sebagai keyakinan dan kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah (lâ ilâha illallâh). Keyakinan yang tertanam di dalam lubuk hati seorang muslim bahwa tidak ada Tuhan selain Allah (syahadat tauhid) sebagai dasar ikatan dengan Rabb-nya.

Sementara kesaksian berarti ungkapan lisan atas keyakinan tersebut yang direfleksikan dalam sikap, perkataan, dan perbuatan keseharian sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw. Inilah awal pendidikan anak yang harus ditanamkan di dalam keluarga sebagai sekolah pertama (al-madrasah al-úla) dimana guru utamanya adalah kedua orangtua.

Menanam pohon tauhid harus dimulai sejak kecil, sehingga memungkinkan akarnya berkembang baik, sementara batang dan dahannya tumbuh dengan kokoh serta daunnya rindang dan buahnya segar menyehatkan. Karena tauhid dihunjamkan ke dalam hati sanubari, maka ia akan berurat berakar menjadi pohon yang kokoh. Lawan dari tauhid adalah syirik (menyekutukan Allah).

Ada 8 indikator keberhasilan pendidikan tauhid yang dapat diamati. Al-Quran menguraikan secara gamblang melalui seorang budak hitam, miskin, tukang kayu namun memiliki ilmu dan hikmah yang dalam, yakni Luqman Al-Hakim. Namanya diabadikan dan menjadi nama surat di dalam Al-Quran yaitu surah ke-31. Berikut ini beberapa indikator keberhasilan pendidikan tauhid, yaitu:

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here