PBNU Tolak Tegas Pemulangan Eks ISIS

700
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj.
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj.

Jakarta, Muslim Obsession – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menolak dengan tegas rencana pemulangan WNI eks anggota ISIS ke Tanah Air. Pasalnya, mereka dengan jelas meninggalkan Indonesia karena pemerintah dianggap sebagai thogut.

Demikian dikemukakan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj usai memberikan sambutan dalam kegiatan Simposium Nasional Islam Nusantara, di Gedung PBNU Jakarta, Sabtu (8/2/2020).

“Saya tolak, saya tidak setuju. Mereka sudah meninggalkan negara, sudah membakar paspornya, sudah mengatakan kita ini thogut, terutama NU, anshorut thogut, pendukung thogut,” tegas Kiai Said, seperti dilansir NU.

Baca juga:

Pemerintah Kaji Pulangkan WNI Eks ISIS

Menag Klarifikasi Soal Wacana Pulangkan WNI Eks ISIS

Kiai Said mengatakan, sebaiknya pemerintah berkaca pada sejumlah negara yang juga menolak eks ISIS pulang ke negara asalnya. Apalagi eks ISIS pada prinsipnya sudah meninggalkan kewarganegaraan dengan kemauan sendiri.

“Semua negara yang warga negaranya berangkat ke ISIS, semua ditolak pulang. Saudi menolak warga negaranya, Pakistan juga menolak. Mereka pembunuh, pembantai, pemerkosa ngapain diramahin,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan ini.

Sebelumnya dalam kegiatan Simposium Islam Nusantara itu, Kiai Said meyakini jika Islam Nusantara dapat menjadi solusi bagi umat Islam di dunia dalam hal kebudayaan dan peradaban. Alasannya, Islam Nusantara menghormati budaya selama tidak bertentangan dengan syariat Islam.

Sementara di negara-negara Islam yang di Timur Tengah, kata Kiai Said, belum mampu menyelesaikan konflik di negaranya masing-masing.

“Indonesia akan menjadi kiblat umat Islam fi tsaqafah wal hadharah (dalam kebudayaan dan peradaban),” kata Kiai Said.

Dalam kegiatan Simposium tersebut, Islam Nusantara secara akademik dibahas oleh sejumlah dosen, peneliti, guru besar, dan lain-lain. Di antaranya, KH Agus Sunyoto, Fachry Ali, Azyumardi Azra, Najib Burhani, KH Masdar Farid Mas’udi, Zastrouw Al-Ngatawi, Oman Fathurrahman, Ulil Abshar Abdalla, KH Abdul Moqsith Ghazali, Badriyah Fayumi, Syafiq Hasyim, Mahmud Syaltout, dan tokoh-tokoh lainnya.

Adapun seumlah tema strategis yang akan diperdalam ialah: Sumber-sumber Tekstual-Material dan Otoritas Keagamaan dalam Islam Nusantara, Perspektif Islam Nusantara tentang Minoritas, Disabilitas dan Perempuan, Perspektif Islam Nusantara tentang Agraria, Pertanian, dan Climate Change, Perspektif Islam Nusantara tentang Filantropi, Keadilan dan Pengentasan Kemiskinan. (**)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here