Jakarta, Muslim Obsession – PBB menyatakan bahwa pandemi COVID-19 akan secara signifikan meningkatkan pengangguran global, membuat hingga 25 juta lebih banyak orang keluar dari pekerjaan dan secara dramatis akan memangkas pendapatan pekerja.
Dalam sebuah studi baru, Organisasi Perburuhan Internasional memperingatkan bahwa krisis ekonomi dan tenaga kerja yang dipicu oleh penyebaran coronavirus baru, yang kini telah menewaskan lebih dari 8.000 orang di seluruh dunia, akan memiliki dampak luas pada hasil pasar.
“Ini bukan lagi hanya krisis kesehatan global, ini juga berpengaruh pada pasar tenaga kerja utama dan krisis ekonomi yang berdampak besar pada manusia,” kata ketua ILO Guy Ryder dalam sebuah pernyataan, seperti diberitakan Arab News, Kamis (19/3/2020).
Studi badan PBB menyarankan dunia harus bersiap untuk melihat peningkatan signifikan dalam hal pengangguran.
Sementara itu di kelas atas, studi menemukan ada 24,7 juta lebih banyak orang akan menjadi pengangguran, di atas 188 juta yang terdaftar sebagai pengangguran pada tahun 2019.
“Sebagai perbandingan, krisis keuangan global 2008-2009 meningkatkan pengangguran global sebesar 22 juta,” kata ILO.
Ia memperingatkan bahwa setengah pengangguran juga diperkirakan akan meningkat dalam skala besar, karena konsekuensi ekonomi dari wabah virus diterjemahkan ke dalam pengurangan jam kerja dan upah.
Sementara itu, Komisi Ekonomi PBB untuk Asia Barat memperingatkan pada Rabu (18/3) bahwa pandemi mengancam akan memusnahkan lebih dari 1,7 juta pekerjaan di seluruh dunia Arab tahun ini.
