Paradigma Baru Parmusi Sudah Tepat

1135

Ambon, Muslim Obsession – Ustadz Abu Imam Rumbara menyebut paradigma baru Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) sejak kepemimpinan Ketua Umum H. Usamah Hisyam dinilai sudah tepat. Sebab, paradigma baru Parmusi kini tidak beorientasi pada politik praktis, tapi kepada gerakan dakwah.

“Konsen Parmusi dibidang dakwah dan keumatan saya yakin bisa menjadikan Parmusi semakin berkembang, karena pendekatan dakwah lebih mudah diterima oleh masyarakat dibandingkan politik,” ujar Ustadz Abu di acara Musyawarah Wilayah (Muswil) Parmusi Provinsi Maluku, di Kota Ambon, Sabtu (9/11/2019).

Hal itu sudah ia buktikan, sejak 2003 lalu, saat dirinya membangun sebuah pondok pesantren di Ambon dan sejumlah wilayah di Maluku.

Dari tahun ke tahun, banyak warga di Maluku yang menjadi Mualaaf, mereka juga bisa turut bisa merasakan pendidikan di sekolah seperti halnya warga Indonesia yang lain.

“Pendekatan dakwah itu kan merangkul mengayomi, menjadikan kita semua bagian dari saudara. Untuk itu saya yakin jika konsistensi ini terus dipegang, maka Parmusi bukan hanya besar di Maluku tapi juga seluruh Indonesia,” jelasnya.

Ustadz Abu Imam juga yakin, Parmusi tidak akan berubah menjadi sebuah partai politik. Sebagai umat Islam, ia mengaku tidak alergi dengan politik. Namun jika Parmusi berubah jadi parpol, dia akan memilih untuk berada di luar.

“Kalau sudah tepat, tidak mungkin Parmusi berubah ke paradigma lamanya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam yang hadir dalam Muswil PW Parmusi Maluku mengatakan, dengan gerakan dakwah, Parmusi ingin membangun politik peradaban yang dimulai dari bawah, yakni dari desa. Hal itu ditandai dengan dibentuknya Desa Madani Parmusi di berbagai daerah.

“Politik Peradaban ini berbasis dakwah berdasarkan Al-Quran dan Sunnah. Berbeda dengan Politik Kekuasaan. Jadi pendekatannya itu dakwah bukan politik kekuasaan,” katanya

Usamah menuturkan, dirinya melihat jika selama ini Politik Kekuasaan menjebak para politisi untuk menyejahterakan politisi itu sendiri, bukan umat. Sedangkan Politik Peradaban, jelas Usamah, kesejahtaraan itu mulai dibangun dari umat di bawah.

“Parmusi punya cita-cita perjuangan yang panjang ingin mensejahterakan masyarakat lahir dam batin,” tandasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here