Paradigma Baru Parmusi Sangat Diterima Masyarakat Lampung

809

Bandar Lampung, Muslim Obsession – Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) H. Usamah Hisyam melantik jajaran Pengurus Wilayah Parmusi Provinsi Lampung di bawah kepemimpinan Imam Santoso, pada Jumat (31/1/2020) malam di Hotel Syariah, Kota Bandar Lampung.

Imam mengatakan, dengan paradigma baru Parmusi yang digagas oleh kepemimpinan Usamah Hisyam memberikan dampak yang cukup besar bagi keberlangsungan Parmusi di Lampung. Parmusi di wilayah kini Lampung sudah menyebar di 15 kabupaten / kota dengan terbentuknya kepengurusan daerah.

“Ini bukti bahwa Paradigma Parmusi dengan gerakan dakwahnya bisa diterima oleh semua elemen masyarakat, termasuk di Lampung. Parmusi kini sudah menyebar di 15 kabupaten / kota di seluruh provinsi Lampung,” ujar Imam.

Ia menyebut, jajaran pengurus Parmusi Lampung tidak hanya diisi oleh para ulama dan dai, tapi dari semua kalangan, baik itu akademisi, guru, praktisi hukum, politisi, pengusaha, petani, dokter, ibu rumah tangga, dan lain sebagainya. Bahkan para akademisi ini banyak yang bergelar profesor dari berbagai kampus yang ada di Lampung.

“Semua menyatu di Parmusi dalam wadah Connecting Muslim. Ada dari Muhamadiyah, ada dari NU, Persis, Dewan Dakwah, Tarbiyah, semuanya. Karena kita sesama umat Islam bersaudara,” tandasnya.

Setelah kepengurusan ini terbentuk, secepatnya PW Lampung akan menjalankan program prioritas utama Parmusi, yakni pembentukan Desa Madani di semua kabupaten yang ada di Lampung. Desa Madani perlu dibentuk sebagai wujud implementasi Gerakan Dakwah Parmusi.

“Karena di Desa Madani ini empat pilar utamanya yang pertama adalah penguatan iman dan takwa, pemberdayaan ekonomi, kepedulian sosial dan pendidikan, dimana Dai Parmusi ditugaskan sebagai dai pelaksananya,” tuturnya.

Sementara itu Usamah menambahkan, dirinya menyambut baik dengan bergabungnya para akademisi dari para doktor dan profesor di kepengurusan PW Parmusi Lampung. Sebab di Parmusi ini dakwahnya bukan hanya bil lisan, tapi bil hal dan bil hikmah. Sehingga nantinya bisa saling menguatkan antar satu dengan lainnya.

“Jadi para dosen ini bukan hanya sekedar mengajar di kampus, tapi juga mau turut serta turun melakukan pemberdayaan masyarakat melalui Desa Madani. Yakni sebuah konsep pembangunan masyarakat yang paripurna karena tidak hanya mengedepankan dakwah bil lisan, tapi bil hal dan bil hikmah,” jelasnya.

Usamah juga mengingatkan dalam memperjuangkan dakwah ilallah ini tentu banyak rintangan dan masalah. Namun jangan sampai hal itu melemahkan semangat para dai. Sebab ia yakin, Allah tidak akan membebani masalah kepada hambanya di luar kemampuann dirinya.

“la yukallifullahu nafsan illa wus’aha, laha ma kasabat wa ‘alaiha maktasabat,” ujar Usamah menyampaikan bunyi ayat dalam surat Al Baqaroh.

Usamah menegaskan dai Parmusi harus punya dasar keyakinan yang kuat bahwa siapa pun yang berjuang untuk berdakwah di jalan Allah, pasti akan mendapat pertolongan dari Yang Maha Kuasa. Ia sendiri merasakan hal itu.

“Berjuang di Parmusi tidak digaji, yang mengaji Allah, karena kasih sayangnya kepada kita untuk berdakwah di jalanNya,” jelasnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here