Pangdam Jaya: Bila Perlu FPI Bubarkan Saja

1851

Jakarta, Muslim Obsession – Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menegaskan pencopotan spanduk Habib Rizieq oleh prajurit TNI merupakan perintahnya sebagai pimpinan. Penurunan itu disebut sebagai upaya penertiban.

“Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq itu perintah saya. Karena berapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu,” kata Mayjen Dudung, Jumat (20/11/2020).

Dudung menegaskan memasang baliho itu ada aturan yang harus dipatuhi. Tidak seenaknya sendiri. Ia meminta tidak ada pihak yang seenaknya sendiri dan merasa paling benar. Negara ini tegas dia, punya aturan.

“Kalau siapa pun di Republik ini, ini negara hukum, harus taat kepada hukum. Kalau masang baliho udah jelas ada aturannya, ada bayar pajak, dan tempat ditentukan. Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, nggak ada itu. Jangan coba-coba pokoknya,” tegasnya.

Dudung meminta tidak ada pihak yang seenaknya dan coba-coba dengan TNI. Dudung bahkan meminta FPI dibubarkan dan tidak bersikap seenaknya. Apalagi sampai mengajak revolusi.

“Kalau perlu, FPI bubarkan saja itu. Bubarkan saja. Kalau coba-coba dengan TNI, mari. Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur suka-sukanya sendiri. Saya katakan, itu (penurunan baliho) perintah saya. Dan ini akan saya bersihkan semua, tidak ada itu baliho yang mengajak revolusi dan segala macam,” ujarnya.

Tak hanya itu, Dudung menegaskan pihaknya akan menindak tegas jika ada yang mengganggu persatuan. Ia juga menyinggung soal umat Islam, yang seharusnya bertutur kata dan bersikap baik.

“Jangan coba mengganggu persatuan dan kesatuan. Jangan merasa mewakili umat Islam, tidak semua, banyak umat Islam yang berkata, berucap, dan bertingkah laku baik,” kata Dudung.

Seperti diketahui, viral di media sosial baliho bergambar wajah pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab diturunkan. Baliho ini diturunkan orang berseragam loreng.

Dalam video beredar, Kamis (19/11), sebuah baliho berwajah Habib Rizieq diturunkan lima orang berpakaian loreng. Baliho ini diturunkan saat hari sudah gelap.

Dua orang pun memanjat tiang untuk menurunkan baliho ini, tiga orang lainnya menarik kain baliho agar bisa dilepaskan dari bawah. (Albar)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here