Palestina, Muslim Obsession – Palestina resmi bergabung dengan dua badan PBB dan konvensi global untuk menghentikan penyebaran senjata kimia. Demikian dikatakan utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rabu (23/5/2018).
Meski ada ancaman pemotongan dana Amerika Serikat (AS), langkah ini dianggap akan meningkatkan profil Palestina dalam diplomasi internasional, di tengah keretakannya dengan AS atas pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Di PBB, orang-orang Palestina memiliki status sebagai negara pengamat non-anggota yang memungkinkan mereka untuk mencari keanggotaan lembaga dan menjadi pihak dalam perjanjian internasional.
Nickolay Mladenov, koordinator PBB untuk Timur Tengah, mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa Palestina telah bergabung dengan organisasi perdagangan PBB yang berbasis di UNCTAD, lembaga pengembangan industri yang berbasis di Wina, UNIDO dan konvensi senjata kimia.
“Pada 15 Mei, Palestina menyetujui Konferensi PBB tentang Perdagangan dan Pembangunan, Organisasi Pengembangan Industri PBB dan Konvensi tentang Larangan, Penimbunan dan Penggunaan Senjata Kimia (OPCW),” kata Mladenov, seperti dilansir Al-Arabiya, Kamis (24/5/2018).
Meski demikian, PBB tidak menjawab apakah keputusan itu akan berdampak pada pendanaan dari Amerika Serikat untuk lembaga-lembaga tersebut, termasuk OPCW.
Sebagaimana diketahui OPCW, UNCTAD dan UNIDO bergantung pada kontribusi sukarela dari negara-negara anggota PBB untuk membiayai kegiatannya serta anggaran rutinnya.
Kekhawatiran mengenai pemotongan dana ini karena AS pernah menarik sejumlah dana untuk UNESCO, ketika orang-orang Palestina bergabung dengan lembaga tersebut pada 2011.
Bahkan, tahun lalu AS menarik diri dari badan itu sama sekali. Selain itu, administrasi Trump juga telah memotong dana kepada badan pengungsi Palestina PBB. (Vina)
