Palestina dan Kisah Yusuf AS

947

Kedua, ditelantarkan bahkan dibinasakan oleh saudara-saudara sendiri.

Ketika iri hati dan hasad atau dengki mencapai puncaknya maka mata akan menjadi buta. Semua akan dilakukan, tidak saja ingin memiliki kelebihan pada orang lain. Tapi yang lebih jahat lagi adalah keinginan atau tepatnya terasuki nafsu serakah untuk membinasakan orang yang memiliki kelebihan atau kenikmatan itu. Akan dilakukan apa saja agar sang pemiliki kelebihan binasa sehingga nikmat atau kelebihan itu, kalaupun tidak dimilikinya hancur binasa bersama pemiliknya.

Itulah yang terjadi kepada Yusuf AS. Iri hati dan hasad saudara-saudaranya menjadikannya kehilangan kendali kemanusiaan mereka sehingga mereka bertekad membinasakannya. Tentu dengan harapan perhatian dan cinta ayahnya dapat mereka raih atau minimal mereka tidak lagi melihat cinta itu terjatuh ke Yusuf AS. Kitapun mengenal dalam sejarah bahwa Yusuf pada akhirnya dicampakkan ke dalam sumur hingga terselamatkan oleh musafir saudagar dari Syam dan kemudian dijual sebagai budak di Mesir.

Cerita ini menggambarkan situasi Palestina saat ini. Tanpa menyebutkan nama, baik orang atau sekelompok orang bahkan negara, Palestina sedang dicampakkan oleh saudara-saudaranya sendiri. Betapa banyak di antara mereka yang mengaku saudara denhan Palestina, termasuk saudara seiman, yang di saat berkepentingan dengan bangga menjual nama Palestina. Tapi di balik layar melakukan kolaborasi untuk memenuhi nafsu syahwat kepentingan masing-masing tanpa peduli lagi dengan kepentingan Palestina.

Inilah gambaran sebagian besar dunia Islam dan Timur Tengah. Mereka berangkulan dengan orang-orang yang jelas ingin menghancurkan Palestina demi kepentingan sempitnya. Atau karena memang telah kehilangan “muru’ah” atau harga diri sama sekali.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here