Patna, Muslim Obsession – Aksi protes pecah di Bihar India karena tingginya angka kematian anak-anak akibat penyakit ensefalitis atau radang otak selama dua minggu terakhir.
Menurut sebuah laporan resmi, penyakit misterius itu telah membunuh 103 anak sementara puluhan lainnya masih dirawat di berbagai rumah sakit di negara bagian itu.
Dikutip dari Gulf News, Rabu (19/6/2019) sebagian besar kematian telah dilaporkan dari distrik Muzaffarpur Bihar utara dan sekitarnya.
Sementara 85 anak meninggal di Perguruan Tinggi dan Rumah Sakit Medis Sri Krishna (SKMCH) yang dikelola pemerintah, 18 lainnya meninggal di rumah sakit swasta di kota Muzaffarpur.
Penduduk desa marah karena pemerintah negara bagian tidak tampak serius tentang krisis tersebut, bahkan ketika anak-anak mereka terus mati. Warga juga menyalahkan pemerintah karena mengabaikan keadaan orang-orang miskin.
Baca Juga:
Puluhan Anak di India Meninggal Akibat Radang Otak, Apa Penyebabnya?
Menteri utama Bihar, Nitish Kumar pun akhirnya menemui para pemrotes yang marah, ketika ia mengunjungi SKMCH di Muzaffarpur untuk bertemu keluarga korban.
“Nitish Kumar kembali dan menteri utama turun, turun,” teriak penduduk desa yang marah berkumpul di gerbang rumah sakit ketika menteri utama masuk di tengah keamanan yang ketat.
Ketua menteri mengunjungi rumah sakit 17 hari setelah penyakit itu menyebar di wilayah tersebut.
“Anak saya dirujuk ke AIIMS di New Delhi. Katakan bagaimana saya bisa mengatur agar uang mengalir ke sana dan menghabiskan biaya perawatannya? Saya sudah mengambil pinjaman sebesar Rs40.000 [Dh2.101] dari penduduk desa,” teriak seorang wanita yang memprotes.
Segera setelah wabah menyebar, para pemimpin datang, membuat pengumuman dan pergi begitu saja, sedangkan masalahnya tetap ada.
“Kami tidak ingin kompensasi uang untuk kematian anak-anak kami, kami ingin pemberantasan penyakit ini yang telah merampas kebahagiaan dari ratusan keluarga,” teriak pengunjuk rasa lain. (Vina)
