Orang yang Paling Menyesal

1612

Oleh: Muslich Taman (Pendidik)

Penyesalan selalu datang kemudian. Penyesalan ada yang bermanfaat, ada yang sia-sia. Yang sia-sia itulah yang menjadikan pelakunya termasuk orang yang paling merugi. Dan semoga kita jangan sampai termasuk golongan tersebut.

Kalau harus menyesal, lebih baik menyesal sekarang saja. Sesali semua yang perlu disesali. Jangan ditunda-tunda hingga nanti. Orang yang menyesal sekarang diharapkan penyesalannya bermanfaat. Karena masih ada kesempatan untuk memperbaiki dan bertaubat. Yaitu, menjadikan penyesalannya sebagai pelajaran untuk dipetik hikmahnya, mengoreksi diri, dan jangan sampai terulang lagi.

Yang pasti, umur kita tidak akan kembali. Masa muda kita cukup sekali. Dan masa tua kita adalah hal yang mesti. Begitu juga, masa kanak-kanak si buah hati kita tidak akan terulang lagi. Karenanya, masa keemasannya sebagai anak, dan masa keemasan kita sebagai orangtua, jangan disia-siakan. Jangan lewat tanpa makna.

Janji Allah benar…dan sebagai orang beriman harus sepenuhnya meyakini hal itu, agar tak merugi. Banyak tokoh dan selebriti masa silam telah Allah ceritakan penyesalannya di dalam Al-Quran, agar kita memetik pelajaran dan tidak kembali mengulangi kesalahan yang sama.

Para orangtua yang mengabaikan pendidikan agama dan akhlak anaknya, akan menyesal. Para guru yang suka korupsi waktu, akan menyesal. Para karyawan yang tak amanah, akan menyesal. Para pemimpin zhalim, akan menyesal. Para politisi busuk, akan menyesal. Para koruptor, akan menyesal. Para pedagang penipu timbangan, akan menyesal. Para suami tak bertanggung jawab, akan menyesal. Para istri durhaka pada suami, akan menyesal. Semua orang yang dengan sadar melanggar perintah-perintahNya, pasti akan menyesal. Di hari tuanya, atau di hari paska kematiannya. Pasti.

Allah telah berfirman, “Katakanlah (Muhammad), ‘Apakah mau Kami beritahukan kepadamu tentang orang yang paling menyesal atas perbuatannya?” Yaitu orang yang dianggap sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka mengira telah berbuat sebaik-sebaiknya. Mereka itulah orang-orang yang ingkar terhadap ayat-ayat Tuhan mereka, dan tidak percaya terhadap adanya hari pertemuan denganNya…,” (QS.Al Kahfi: 103-105)

Firaun telah menyesal. Firaunlah, tokoh besar yang menyesal dengan penyesalan yang sia-sia. Padahal dia mempunyai segalanya. Di-last minute hidupnya, saat ia nyaris tenggelam, detik-detik tak berdaya, saat nyaris ia kehilangan segalanya, Firaun mengaku menyesal. Dia sendiri menunjukkan penyesalan itu, dan dia tak kuasa menyembunyikannya. Namun sayang, terlambat.

Dia mengatakan, “Aku percaya, bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai Bani Israil (Allah), dan aku termasuk orang-orang berserah diri,” (QS.Yunus: 90) Padahal, sebelumnya Firaun adalah orang yang paling ingkar dan sombong.

Itulah di antara contoh penyesalan yang sia-sia. Penyesalan orang yang mengetahui kebenaran isi ayat-ayat Allah, tapi dia mengingkarinya. Sementara di sisi yang lain, dia menyangka telah banyak amalnya. Dia menyangka telah berbuat yang sebaik-baiknya.

Maka, apakah kita ingin menjadi orang yang menyesal seperti Firaun dan sahabat-sahabatnya, dengan penyesalan yang tak berguna dan sia-sia? Tentu tidak…!

Ya Allah, jagalah kami dan keluarga kami, serta orang-orang yang kami cintai!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here