NU dan Muhammadiyah Siap Kawal Persaudaraan Antara Umat Islam

1131
PBNU-dan-Muhammadiyah (Foto: Liputan6)

Jakarta, Muslim Obsession – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj meminta Umat Islam di Indonesia mengedepankan ciri khas sebagai umat toleran.

Menurutnya, NU dan Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia berkewajiban mengawal ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan antara Umat Islam. Selama ini, katanya, sikap toleran menjadi jati diri dua ormas itu.

“NU dan Muhammadiyah berkewajiban mengawal ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, ukhuwah insaniah. Mari kita jaga itu semuanya, karena jika tidak, maka ancaman disintegrasi ancaman perang saudara ada,” ujar Said Aqil Siradj di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Rabu (31/10/2018).

Selain itu, dia melihat hari ini bermunculan watak Islam beringas, radikal, dan keras, karena hal itu tidak sesuai dengan jati diri umat Islam Indonesia. Maka dari itu kedua ormas Islam ini berkomitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan NKRI agar tetap utuh,

“Belakangan ini, kita rasakan ada sesuatu yang aneh, ada sesuatu asing. Antar saudara kita jadi beringas radikal keras. Ini sama sekali tak tunjukan watak jati diri Islam Indonesia,” ungkapnya.

Bahkan, Said Aqil mengaku pernah membaca soal cita-cita pendirian Khilafah rampung di seluruh Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Dia juga khawatir kondisi umat Islam di Indonesia tak seperti Timur Tengah yang berkonflik.

“Bahkan saya baca kalau ga salah 2024 harus sudah ada khilafah di ASEAN ini, termasuk di Indonesia. Mudah-mudahan mimpi ini tidak terjadi. Tidak akan terlaksana berkat NU dan Muhammadiyah sebagai ormas menjaga civil society, menjaga konstitusi empat pilar bahasa politiknya, dulu sekarang dan seterusnya,” tegasnya.

Said tak segan menyebut pihak-pihak yang bermimpi mendirikan khilafah itu adalah Hizbut Tahrir Indonesia. Dia pun menegaskan bakal melawan siapa pun yang merongrong Indonesia. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here