Ngeri! 6.000 Mayat Ditemukan di Enam Kuburan Massal di Burundi

797
Kuburan massal di Burundi (Foto: Reuters)

Burundi, Muslim Obsession – Pihak berwenang telah menemukan lebih dari 6.000 mayat di enam kuburan massal di Provinsi Karusi, Burundi Afrika Tengah. Ini merupakan sebuah temuan terbesar sejak pemerintah meluncurkan penggalian nasional pada Januari lalu.

Ketua komisi Pierre Claver Ndayicariye mengatakan kepada wartawan bahwa telah ditemukan sisa-sisa korban serta ribuan peluru. Pakaian, kacamata dan rosario digunakan untuk mengidentifikasi beberapa korban.

“Selama fase pertama pekerjaan penggalian di dekat jembatan Ruvubu, di provinsi Karusi, sisa 6.032 korban digali. Korban ini sebagian besar dari kelompok etnis yang sama dan yang lainnya tewas akibat konflik atau permukiman antarpribadi,” kata media setempat, seperti dilansir Daily Sabah, Senin (17/2/2020).

Ndayicariye mengatakan jenazah itu ditempatkan di lokasi yang aman di ibu kota provinsi Gitega, sambil menunggu pemakaman yang layak. Negara kecil Afrika itu berjuang untuk berdamai dengan masa lalu yang penuh kekerasan, ditandai dengan pendudukan kolonial yang menderita, perang saudara, dan pembantaian berdenyut selama beberapa dekade.

Menurut Ndayicariye, sisa-sisa sebagian besar adalah korban dari pembantaian tahun 1972 yang dilaporkan menargetkan kelompok etnis Hutu. Mengacu pada pembantaian yang diyakini telah menargetkan orang-orang dari kelompok etnis Hutu.

Populasi Burundi dibagi antara kelompok etnis Tutsi dan Hutu. Perang saudara – yang menewaskan 300.000 orang sebelum berakhir pada 2005 – memiliki nuansa etnis.

Komisi yang dikelola pemerintah dibentuk pada tahun 2014 untuk menyelidiki kekejaman dari tahun 1885, ketika orang asing tiba di Burundi hingga 2008 ketika kesepakatan damai yang terhenti untuk mengakhiri perang saudara dilaksanakan sepenuhnya.

Sejauh ini pihak berwenang telah memetakan lebih dari 4.000 kuburan massal di seluruh negeri dan mengidentifikasi lebih dari 142.000 korban kekerasan. 

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here