Netizen Indonesia Paling Bar-Bar, Ini Tanggapan Ketum Muhammadiyah 

372
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir.

Muslim Obsession – Netizen Indonesia dikenal paling bar-bar sedunia. Demikian, rilis survei Microsof soal Digital Civility Index (DCI) pada 2020 lalu.

Dari hasil survei yang melibatkan 16.000 responden di 32 negara itu, kualitas kesopanan netizen Indonesia menempati urutan ke-29 dari 32 negara. Di Asia Tenggara, netizen Indonesia menempati posisi pertama untuk kualitas paling tidak sopan.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menganggap penting bagi Muhammadiyah untuk lebih giat menebarkan dakwah pencerahan dan menguatkan nilai-nilai Islam sebagai agama peradaban melalui berbagai aktivitasnya.

“Di sinilah pentingnya kita terus mengkaji pemikiran-pemikiran Keislaman kita secara bayani, burhani dan irfani. Sebagai bagian dari realitas yang bersifat revolusi sains dan teknologi itu, kita juga berhadapan secara praksis dengan apa yang kita sebut sebagai simulakra (dunia tipuan) media sosial saat ini,” jelasnya.

Dalam forum Halalbihalal PP Muhammadiyah 1442 H, Haedar menganggap media sosial bagaikan pisau bermata dua.

Satu sisi mampu bermanfaat untuk kepentingan dakwah, ilmu pengetahuan, interaksi yang lebih canggih, namun pada sisi yang lain mampu mereduksi akal budi dan keadaban.

“Dan disebutkan bahwa 68 persen (ketidaksopanan) justru dilakukan oleh yang sudah berusia dewasa. Yang banyak dikembangkan adalah hoaks dan segala macam kebencian dan diskriminasi,” imbuhnya.

Haedar pun berpesan agar warga Muhammadiyah tidak ikut larut dalam keriuhan di media sosial dengan cara-cara yang tidak menggambarkan sikap dan akhlak yang tercerahkan.

“Poin ini penting bagaimana kita sebagai organisasi dakwah menghadirkan dakwah yang membawa dan membangun keadaban publik. Normatifnya kita sudah tahu, paham bahwa Islam itu agama yang mengajarkan akhlakul karimah tapi kemudian bagaimana penerjemahannya dalam tablig dan dakwah,” tutupnya.

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here