Napak Tilas Pesarean Imam Bonjol di Bumi Minahasa

1584

Minahasa, Muslim Obsession – Selain wisata alam dan kuliner, Sulawesi Utara pun punya wisata lain yang tidak kalah menarik. Di kota ini banyak gereja nan cantik dan arsitekturnya unik. Namun, ada pula wisata sejarah dan religi, seperti mengunjungi makam pahlawan Imam Bonjol di Desa Lota, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa.

Karenanya, Tim Kafilah Dakwah Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) saat berkunjung ke Sulut bersama Ketua Lembaga Dakwah Parmusi (LDP) Pusat KH. Syuhada Bahri dan Ketua LDP Sulut Ustadz Muyasir menyempatkan diri berziarah ke makam ulama sekaligus pejuang Islam itu.

Untuk bisa menuju ke makam, pengunjung harus menggunakan kendaraan pribadi atau transpotasi online karena tidak tersedia transpotasi umum. Mengingat, makam Imam Bonjol berada di perkampungan dengan jalur naik melewati bukit-bukit. Namun jalan menuju makam Imam Bonjol sudah sangat halus, sehingga penziarah tak perlu khawatir.

Sampai di sana, rombongan Parmusi langsung disambut penjaga makam, Abdul Mutalib, ia langsung menujukan lokasi makam Imam Bonjol yang masih terjaga utuh di dalam sebuah bangunan rumah Minang khas Sumatera Barat. Sebab, Imam Bonjol sendiri adalah orang Minang, yang masa akhir hidupnya diasingkan Belanda ke Manado karena terus melakukan perlawanan.

Ketika memasuki bangunan pemakaman Tuanku Imam Bonjol, akan terlihat sebuah makam dengan batu nisan bertuliskan Peto Syarif Ibnu Pandito Bayanuddin bergelar Tuanku Imam Bonjol Pahlawan Nasional. Lahir tahun 1774 di Tanjung Bungo/Bonjol Sumatera Barat, wafat tanggal 6 November 1854 di Lota Minahasa.

Terdapat pula sebuah lukisan besar yang memperlihatkan Tuanku Imam Bonjol sedang menunggangi kuda dan bersiap untuk menyerang, di dinding sebelah makam. Jika ingin melihat tempat Tuanku Imam Bonjol melaksanakan shalat, pengunjung bisa melangkahkan kaki untuk menuruni tangga menuju pinggir sungai. Sesampainya di ujung, akan terlihat bangunan bertuliskan Tempat Ibadah Tuanku Imam Bonjol.

Di tempat tersebut terdapat sebuah batu besar yang dulunya digunakan ulama itu untuk shalat. Bagi wisatawan yang ingin shalat di sana, terdapat sebuah mushala yang berada di ruangan sebelahnya. Rombongan Parmusi juga sempat melihat mushala Imam Bonjol, dan melaksanakan shalat sunah di atas batu. Di tempat peshalatan itu juga terdapat mata air yang digunakan Imam Bonjol untuk bersuci.

Mutalib mengatakan, selain masyarakat biasa, beberapa presiden Indonesia dan tokoh-tokoh penting di pemerintahan juga sempat mengunjungi makam Tuanku Imam Bonjol. Abdul menjelaskan, Presiden Indonesia keempat Abdurrahman Wahid dan Presiden Indonesia kelima Susilo Bambang Yudhoyono pun pernah mampir pesarean Imam Bonjol.

“Kalau masyarakat biasanya umumnya pada ziarah ke sini pada malam Jumat, atau pada saat ramadhan,” ujarnya kepada Muslim Obsession, Selasa (6/11/2019)

Mutalib berharap, pemerintah setempat bisa lebih memperhatikan bangunan bersejarah ini dengan membantu memberikan perawatan, agar bangunan tidak cepat rusak, bahkan bisa lebih dikembangkan sehingga bisa menjadi tempat wisata religi yang bagus untuk dikunjungi. Sebab jika hanya mengandalkan infak dari pengujung tidaklah cukup. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here