Namanya Alya, Gadis Cantik Minang yang Jadi Guru Ngaji di Amerika

971
Alya Sarah Lawindo. (Foto: Hai Bunda)

Muslim Obsession – Tanah Minang memang lekat dengan tradisi Islam. Tak hanya di Tanah Air, orang-orang Minang tetap memegang tradisi keislaman yang lekat di manapun mereka berada.

Seperti yang dilakukan Alya Sarah Lawindo. Meski lahir dan besar di Amerika Serikat (AS), Alya tak melupakan asal usulnya di tanah Minang. Tradisi keislamannya pun kental terlihat, mulai style berpakaian hingga aktivitasnya.

Menukil Obsession News, Alya memutuskan menjadi bagian dari komunitas Muslim di AS sejak remaja. Ia mulai menekuni profesi sebagai seorang guru mengaji bagi anak-anak.

Sebagai bentuk kepedulian dan rasa cinta Tanah Air, Alya juga kerap memperkenalkan budaya Minang dalam berbagai kesempatan.

Alya telah menjadi salah satu relawan Madrasah sejak lima tahun lalu. Semangat dan ketekunan Alya membuat ia mendapatkan penghargaan dari IMAAM (Indonesian Muslim Association in America) sebagai relawan muda pada 2019.

Ia mengajar mengaji anak-anak secara daring. Meski begitu, anak-anak didiknya, tetap rajin mengikuti segala arahan Alya. Ia juga mengaku senang dengan profesinya ini. Terlebih kala melihat anak-anak tersebut, mampu membaca Al-Quran dengan baik dan benar.

“Rasanya senang melihat anak-anak kecil belajar mengaji,” tuturnya di channel Youtube VOA Indonesia.

Hal ini pun tak terlepas dari dukungan dari keluarga Alya. Terlebih sang ibu dulunya merupakan seorang guru mengaji di salah satu lembaga pendidikan agama. Melihat hal tersebut, Alya semakin terpacu untuk membantu anak-anak belajar mengaji.

“Apalagi karena bunda dari dulu pernah jadi guru mengaji di madrasah bertahun-tahun. Waktu Alya remaja, Alya berpikir mungkin sudah waktunya untuk mengajari anak apalagi untuk komunitas anak Indonesia di Amerika,” paparnya.

Tak hanya itu, mahasiswi S1 Hubungan Internasional di American University ini juga dikenal aktif membantu memperkenalkan budaya Minang. Bersama orangtuanya, ia pun mendirikan komunitas bernama Rumah Gadang di AS.

Kedua orangtua Alya pun selalu mengajarkan anak-anaknya untuk mencintai budaya serta membantu melestarikannya. Agar adat istiadat tak luntur meski jauh di rantau.

“Bila dekat, saling berkunjung. Bila jauh, saling berkabar. Tanda cinta pada ranah Minang, jangan lupakan adat budaya,” pesan Alya dalam bahasa Minang.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here