Naik KRL Sekarang Dibatasi Maksimal 74 Orang

769

Jakarta, Muslim Obsession – Untuk memperlambat pergerakan virus corona di tengah new normal ini, pemerintah terus memperketat aturan. Khusus untuk pengguna transportasi umum, pembatasan penumpang juga diberlakukan. Seperti halnya Kereta Real Listrik (KRL).

Pada moda kereta api perkotaan batas maksimum dipatok 35-40% dari jumlah kapasitas yang ada. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator kereta commuter line Jabodetabek menegaskan akan mengikuti aturan batas maksimum tersebut.

Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti mengatakan maksimal setiap kereta commuter akan diisi maksimal 74 orang.

“Setelah berkonsultasi dengan pemerintah dan demi memastikan terjaganya protokol kesehatan di dalam KRL Jabodetabek, untuk saat ini kami masih teruskan pembatasan kapasitas yang ada yaitu 35-40% atau sekitar 74 orang pada setiap kereta,” jelas Wiwik dalam keterangannya, Rabu (10/6/2020).

Menurut Wiwik batasan kapasitas ini sudah bertambah dibandingkan pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang hanya berjumlah 60 orang untuk setiap kereta.

Wiwik menyatakan, di tengah kondisi PSBB yang memasuki masa transisi, semakin banyak orang yang kembali beraktivitas. Maka dari itu dalam beberapa hari terakhir ini terdapat antrean pengguna untuk masuk stasiun pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari.

“Antrean pengguna masih ada terutama di sejumlah stasiun dengan volume pengguna tertinggi dan menjadi titik keberangkatan orang pada pagi maupun sore hari. Namun pengguna semakin tertib dan semakin memahami pentingnya mengikuti aturan yang ada agar selama perjalanan tetap dapat menjaga jarak aman,” kata Wiwik.

Wiwik mengklaim selama masa PSBB transisi ini situasi di seluruh stasiun pun terpantau tetap kondusif. “Kami ucapkan terima kasih atas kerja sama yang baik dari para pengguna KRL,” ungkapnya.

Dari catatan PT KCI, jumlah pengguna KRL pada Selasa 9 Juni 2020 mencapai 279.737 orang. Sedangkan pada Senin 8 Juni 2020 yang merupakan hari pertama PSBB transisi, tercatat ada 300.029 penumpang.

Wiwik mengatakan pihaknya terus memaksimalkan upaya menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di kereta commuter line Jabodetabek. Seluruh pengguna tetap diwajibkan menggunakan masker dan disarankan melengkapi dengan pelindung wajah (face shield).

Pengguna juga disarankan selalu menggunakan pakaian lengan panjang atau jaket. Semua penumpang pun wajib mengikuti pengukuran suhu tubuh, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum maupun sesudah naik KRL. Marka dan penanda jalur untuk antrean dan posisi berdiri juga terus dilengkapi baik di stasiun maupun di dalam KRL.

“Kini wastafel tambahan selain yang ada di dalam toilet sudah tersedia di seluruh stasiun KRL Jabodetabek. Bahkan jumlahnya masih akan kami tambah,” kata Wiwik. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here