Muslim Uighur di Antara Tragedi Kemanusiaan dan Separatisme 

769

Pelanggaran HAM Berat

Sejak memanasnya isu ini dalam beberapa waktu terakhir ragam informasi yang berkembang dan menyebabkan terjadinya perbedaan sudut pandang.

Ada dua informasi yang paradoks yang sedang berkembang saat ini:

Informasi pertama mengatakan bahwa memang telah terjadi pelanggaran HAM besar di propensi Xingjian terhadap komunitas Muslim Uighur. Informasi yang kita dengar sejak lama misalnya mengatakan bahwa komunitas Muslim di bagian negara China ini dilarang melaksanakan ajaran agamanya.

Mereka dilarang naik haji, berpuasa, sholat, bahkan dilarang memakai istilah-istilah agama seperti “Assalamu alaikum”, “Insya Allah”, Alhamdulillah, dan seterusnya.

Atau dilarang memakai nama-nama yang diidentikkan dengan nama Muslim seperti Muhammad, Ali, Umar, dan lain-lain.

Sebaliknya mereka dipaksa melakukan hal-hal yang dilarang agama seperti minum Alkohol, memakan makanan haram seperti babi, dan lain-lain.

Bahkan lebih jauh mereka dipaksa untuk lebur ke dalam ras dan etnik Han China dengan memaksa wanita-wanita Uighur untuk menikah dengan pria-pria dari kalangan etnis China asli (Han).

Lebih parah lagi mereka dipaksa untuk menerima idiologi komunisme dan meninggalkan keyakinan Islam mereka. Hal itu antara lain dengan pemaksaan kepada mereka untuk menerima dogma-dogma komunisme seraya menyatakan “kekufuran” kepada keyakinan Islam.

Yang paling parah kemudian adalah penangkapan massal jutaan kaum Uigur lalu ditempatkan di kamp-kamp konsentrasi di daerah-daerah yang tertutup dari dunia luar. Di kamp-kamp inilah mereka secara leluasa dipaksa untuk menanggalkan agama mereka dan menerima ideologi komunisme.

Bahkan terjadi pembasmian secara sistimatis dengan suntikan (injeksi) obat-obatan tertentu. Dengan suntikan itu kaum Uighur banyak yang mati secara pelan-pelan, dan wanitanya mengalami pendarahan parah yang tidak memungkinkan lagi untuk hamil.

Di kamp-kamp konsentrasi ini juga terjadi ragam penyiksaan, termasuk mencabut kuku para tahanan atau merendam mereka di penjara dalam waktu yang lama, bahkan pemerkosaan massal kepada wanita-wanita mereka.

Dan banyak lagi ragam tortur dan penyiksaan yang mereka alami, baik di luar kamp-kamp konsentrasi maupun di dalam kamp-kamp konsentrasi itu.

Tentu lebih runyam dan rumit lagi karena kita kenal bahwa pemerintahan komunisme itu, selain kejam seperti yang pernah mereka lakukan ke bangsa Indonesia. Dan juga sangat tertutup. Maka kemungkinan besar informasi yang sampai ke dunia luar sangat terbatas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here