Adapun secara umum ada beberapa poin penting yang dihasilkan dalam Multaqo kali ini yaitu:
- Mempertegas dan memperkuat Ikatan Pesantren Al-Quran di Indonesia dan mengadakan dauroh guna mensosialisasikan keberadaan Organisasi ikatan Pesantren Al-Quran di Indonesia dan mengajak kepada pesantren lain untuk bergabung.
- Menjaga kualitas kekuatan hafalan maupun benarnya bacaan dalam pemberian Ijazah sanad Al-Quran. Dan dilarang menyepelakan atau memudahkan dalam pemberian ijazah sanad Al-Quran tanpa memperhatikan kualitas hafalan dan bacaan.
- Mendirikan Markaz Iqra’ melalui Organisasi ikatan pesantren Tahfidz Al-Quran di indonesia yang akan menjadi pusat rujukan seluruh pesantren yang ada di Indonesia
- Mengadakan dauroh pelatihan khusus bagi para pengajar Al-Quran baik laki-laki maupun perempuan.
- Menggabungkan dan mengumpulkan para penghafal Al-Quran dalam berbagai macam even yang berkaitan dengan Al-Quran, dan dalam sebuah “program mengajar” kepada seluruh lapisan masyarakat dari berbagai macam golongan dan komunitas.
- Mengadakan program mencetak kader tetap bagi yayasan dan pesantren yang bergerak dibidang Al-Quran, agar dapat memaksimalkan dalam penyebaran Al-Quran di Indonesia.
- Memperhatikan sunnah-sunnah Nabi Muhammad Saw, baik dalam pelajaran kurikulum maupun kehidupan sehari-hari bagi seluruh pelajar penghafal Al-Quran tingkat apapun.
- Menjaga dan memperhatikan dalam pembentukan karakter dan penanaman akhlak Al-Quran dalam ruh jiwa para pelajar.
- Membuat kurikulum untuk pesantren putri yang sesuai dengan karakter perempuan, dari sudut pandang ilmu tafsir, fiqh, dan lain sebagainya.
- Membentuk sebuah komite sertifikasi pemberian Ijazah sanad Al-Quran, dan pengadaan kantor yang tetap, serta aktivitas rutin dalam pengelolaannya.
- Meminta kepada para masyaikh dan guru yang telah berhasil mencetak para penghafal Al-Quran untuk memberikan dauroh seminar di pesantren atau yayasan lainnya.
- Merekomendasikan kepada seluruh pesantren agar bisa mengaplikasikan manhaj kurikulum yang ada di Haiah Al-‘Alamiyyah, dan mengupayakan untuk mencetak kitab / buku yang ada di Haiah Al-‘Alamiyyah untuk disebar ke pesantren Al-Quran di Indonesia.
- Menanamkan dalam pola pikir para pelajar, betapa pentingnya membuat sebuah rencana bagi masa depan mereka serta manfaatnya bagi diri pribadi para pelajar itu sendiri.
- Selalu mengikuti perkembangan para pelajar setelah selesai masa belajarnya dan keluar dari pesantren atau yayasan, serta membuat program perekrutan dan pengkaderan dalam berkhidmah dan mengabdi kepada Al-Quran.
- Memanfaatkan perkembangan teknologi modern dalam penyebaran Al-Quran di Indonesia.
- Memperhatikan kurikulum yang berkaitan dengan pemahaman, tadabbur, serta pengamalan Al-Quran.
- Memperhatikan serta memanfaatkan media dan alat komunikasi yang ada saat ini, melalui kerjasama dengan stasiun televisi, radio, dan seluruh media lainnya di Indonesia.
- Mendirikan universitas Al-Quran di Indonesia dibawah naungan Rabithah Al-Ma’ahid Al-Quraniyyah di Indonesia.