Jakarta, Muslim Obsession – Pengguna smartphone di Indonesia tumbuh dengan pesat. Lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta orang.
Bahkan menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), ada 171,17 juta pengguna internet Indonesia di tahun 2018. Dan mayoritas pengguna internet tersebut adalah kaum milenial.
Berangkat dari fenomena tersebut, Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat (KDPM) MUI Pusat menggelar Halaqah Dakwah yang bertajuk Menjawab Tantangan Dakwah di Era Millenial di Hotel Sultan Alauddin Makassar.
“Sebagai respon perkembangan ini, untuk itu Komisi Dakwah MUI pusat meluncurkan aplikasi dakwah MUI. Sebuah aplikasi yang akan menginformasikan berbagai hal terkait persoalan dakwah dan juga sebagai aplikasi yang dapat dijadikan sebagai panduan praktis dalam berdakwah,” kata Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat Cholil Nafis, di Hotel Sultan Alauddin Makassar, Selasa (24/9/2019).
Aplikasi dakwah itu, masih menurut Cholil, nantinya berguna untuk panduan ibadah sehari-hari, seperti mengetahui waktu shokat, cara membayar zakat, menemukan masjid, restoran halal, data-data keumatan, keberadaan kantor MUI dan ormas Islam lainnya.
Juga disisipkan program Al-Quran untuk memudahkan masyarakat yang akan membaca Al-Quran dimana saja berada. Serta dapat diakses di Hp sebagi jawaban untuk efektifitas dakwah di era millenial.
“Dengan aplikasi ini asa peta dakwah sehingga para dai diberi informasi tentang problematika dakwah di daerah yang akan didakwahinya (mad’u). Demikian juga para dai dapat mengakses panduan-panduan dakwah MUI, bahan ceramah, fatwa dan keputusan-keputusan MUI agar masyarakat akan dapat dengan mudah mengakses dai-dai yang sudah mendapat rekomendasi MUI atau dai bersertifikat,” ujarnya.
Menurutnya aplikasi tersebut merupakan pelayanan dan terobosan dalam metode berdakwah untuk menjawab problematika dakwah di era millenial. (Way)
