MUI DIY Larang Warga Kampanye Politik Praktis di Masjid

686
Masjid Syuhada
Ilustrasi: Masjid.

Yogyakarta, Muslim Obsession – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) KH. Toha Abdurrahman mengimbau masyarakat agar tidak menjadikan masjid sebagai sarana kampanye politik praktis.

“Kalau untuk kepentingan kampanye, jelas di masjid tidak boleh,” kata Toha di Yogyakarta, Senin (7/5/2018).

Tak cuma politik praktis, Toha juga meminta agar masyarakat tidak menggunakan masjid untuk menyampaikan hujatan atau ujaran kebencian yang berpotensi memecah belah umat.

Kendati demikian, jelas Toha, dirinya merasa sedikit tenang karena tidak ada Pilkada yang digelar di lima kabupaten/kota di DIY pada tahun ini.

Toha berharap para ulama maupun pengurus masjid mampu berperan sebagai pemersatu umat serta bersikap netral dan bersih dari kepentingan politik praktis dalam menyampaikan syiar agama.

Sebaliknya, Toha mempersilakan masjid dijadikan sarana untuk menyampaikan berbagai khazanah keilmuan, termasuk ilmu politik. Menurutnya, penyampaian materi ilmu politik dengan politik praktis tidak bisa disamakan.

“Kalau ilmu politik secara ilmiah ya boleh-boleh saja, berbeda halnya dengan kampanye,” kata Toha. (Fath)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here