Mudik adalah Ajaran Islam

935
Said Aqil Siradj OK
Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siradj. (Foto: nu.or.id)

Jakarta, Muslim Obsession – Pulang kampung atau mudik adalah salah satu ajaran Islam. Demikian dikatakan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Menurutnya, aktivitas mudik merupakan wujud silaturahmi. Sementara silaturahmi sangat ditekankan dalam ajaran Islam. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surat Ar-Ra’d ayat 21.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat melepas ribuan pemudik di Pelataran Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari di Jalan Raya Daan Mogot Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (30/5) siang.

وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ 

Artinya: “Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk,” katanya.

“Oleh karena itu, silaturahmi merupakan ajaran Islam. Jangan sampai silaturahim diselewengkan menjadi kepentingan-kepentingan politik, ekonomi, atau kelompok. Jangan. Tetapi silaturahim merupakan min a’maalis shaalihati, min ta’awun fil Islam, termasuk amal shalih dalam agama Islam,” terangnya.

Pada kesempatan tersebut, Kiai Said mengapresiasi upaya Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM NU) yang menginisiasi penyelenggaraan Mudik Berkah Bareng NU setiap tahunnya. Mudik Bareng NU sendiri pada tahun ini merupakan penyelenggaraan kesembilan kali.

Artinya, penyelenggaraan mudik PBNU dilakukan sejak era kepemimpinan Kiai Said di kepengurusan PBNU. Pasalnya, Kiai Said mengemban amanah sebagai Ketum PBNU sejak periode 2010-2015, dan berlanjut di periode kepengurusan kedua yakni 2015-2020.

Kiai Said mengungkapkan rasa syukurnya atas bertambahnya jumlah unit bus yang disediakan Bank Mandiri untuk para pemudik yang akan bersilaturahmi dengan keluarganya di kampung halaman.

“Saya bersyukur kepada Allah Subhanahu wata’ala. Kali ini Bank Mandiri menambah jumlah bus yang akan dinaikin oleh masyarakat melalui PBNU,” kata Kiai Said saat.

Pada 2018, panitia menyiapkan 50 unit bus, sementara pada 2019, jumlahnya bertambah sebanyak 10 unit bus sehingga menjadi 60 unit bus.

“Mudah-mudahan tahun depan Bank Mandiri menambah 100 bus,” selorohnya.

Hadir Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, Ketua LTM PBNU KH Mansyur Syaerozi, Gus Muwaffiq, dan Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoadmojo. 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here