Moderasi Proporsional

1022

Mendengar itu saya kemudian teringat banyak peristiwa yang terjadi di dunia ini. Saya diingatkan betapa memang ada orang-orang yang berusaha menampakkan agama itu, tidak saja Islam tapi semua agama, sebagai lawan dari kebebasan. Dan karenanya menjalankannya adalah bentuk radikalisme yang melawan kebebasan manusia.

Saya juga diingatkan ketika banyak pemimpin dunia, termasuk dunia Islam, mempropagandakan perlunya moderasi. Tapi ternyata di benak terdalam para politisi dan pemimpin dunia itu moderasi dimaknai sebagai enteng saja dengan nilai-nilai dan ajaran agama. Karena ketika nilai dan ajaran agama ditegakkan, borok banyak pemimpin itu akan semakin tersingkap.

Kenapa demikian? Karena agama itu ruhnya adalah “mendukung kebenaran dan keadilan, dan melawan kebatilan dan kezaliman”. Dan inilah yang ditakutkan oleh banyak pemimpin dunia.

Untuk meredam kemungkinan itu mereka bernafsu tinggi untuk menegakkan apa yang mereka sebut sebagai moderasi. Moderasi yang dalam defenisi mereka adalah tidak peduli  agama, kebenaran dan keadilan. Acuh dengan tanggung jawab amar-ma’ruf dan nahi mungkar.

Yang paling disayangkan tentunya adalah ternyata sebagian pemimpin agama juga, teemasuk agama Islam, menghendaki hal yang sama. Kata moderasi seringkali dipakai sebagai senjata untuk menyerang sesama untuk tujuan yang satu. Yaitu menekan kelompok lain dalam komunitasnya sendiri agar tetap lemah, terpinggirkan dan dicurigai.

Tentu tujuannya adalah agar kelompok merekalah yang mu’tabar (diakui) dan dijadikan rujukan oleh penguasa dan pihak-pihak yang punya kepentingan lainnya.

Maknanya jika kita  gali lebih jauh tentang fenomena ini, akan didapati bahwa ujung-ujungnya juga demi keuangan yang maha kuat.

Intinya adalah moderasi seringkali dijadikan senjata bagi pihak-pihak tertentu untuk mengail keuntungan sempit. Yang lebih berbahaya ketika moderasi dijadikan senjata untuk mematikan lawan.

Mereka yang memiliki komitmen dengan ajaran agama, menjalankan agama sesuai keyakinan dan ajarannya, cenderung dianggap ekstrim atau radikal. Terlebih lagi mereka yang bangkit membela apa yang dianggap benar dan adil. Dunia akan menyatu untuk menjatuhkan palu jika mereka ini tidak saja radikal. Tapi musuh dan ancaman yang harus dieliminir.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here