MIA, Museum Seni Islam Kelas Dunia

1305
MIA, Museum Seni Islam Kelas Dunia

Muslim Obsession – Setelah bertahun-tahun melakukan renovasi dan reorganisasi koleksi yang ada, Museum of Islamic Art (MIA) yang berada di Doha, Qatar itu mulai dipadati pengunjung. Museum yang dibuka 4 bulan lalu tersebut hadir dengan tampilan baru, yakni dengan 1.700 benda peninggalan dan seni Islam.

MIA yang terletak di jantung Negara Arab ini masih menjadi salah satu aset terpenting dan terbesar yang menghadirkan benda-benda warisan keislaman. Awalnya, pada tahun 1903 museum ini terdapat di Masjid Fatimiyah Al-Hakim.

Bangunan tersebut dianggap sangat penting, karena merupakan bangunan tertua yang dibangun dengan sengaja untuk menampilkan seni Islam. Koleksi-koleksi yang ada di museum, merupakan kumpulan dari berbagai sumber, termasuk penggalian, pembelian, hadiah dan monumen penting Islam di Kairo.

Di antaranya ialah keramik, tekstil, logam, ukiran kayu dan artefak batu yang menggambarkan budaya material Mesir dari abad ke-19. Juga ada enam atap dan lampu masjid Mamluk yang dilapisi emas. Tidak hanya itu, ada berbagai macam manuskrip, buku, kaca, perhiasan, batu, serta koleksi tekstil.

Tampilan MIA dibagi menjadi dua macam. Pertama dengan pendekatan kronologis. Dimulai dari era Umayyah, sebelum melanjutkan periode Abbasiyah/Tulunid, Fatimiyah, Ayyubiyah, Mamluk, dan Ottoman.

Yang kedua adalah dengan pendekatan tematik. Mulai dari artefak dari Ottoman Turki, Persia dan Andalus (Spanyol Muslim), serta seni pemakaman, epigrafi, kaligrafi, karpet dan tekstil, geometri, astronomi, dan kedokteran.

Untuk setiap pameran khusus yang diadakan di MIA, pihaknya akan membawa benda-benda dari seluruh dunia untuk melengkapi koleksi mereka. MIA juga meminjamkan benda-benda koleksinya secara nasional dan internasional untuk mendukung pameran seni rupa Islam.

MIA memiliki salah satu laboratorium konservasi paling maju di Qatar dimana mereka memiliki tim galeri yang bertugas untuk memahami, mendokumentasikan, menjelaskan dan menyajikan koleksi MIA.

Kegiatan konservasi MIA mengikuti standar internasional yang diakui dan kode etik profesional. Tim akan selalu memantau kondisi lingkungan, seperti suhu, kelembaban, cahaya dan memeriksa kemungkinan tumbuhnya hama.

Interior museum dirancang dengan cahaya yang terkesan alami. Selain karena harga tiketnya terjangkau, hal ini menjadikan MIA paling diminati pengunjung di Qatar. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here