Meski Sedikit, Makanan Tidak Halal Sangat Berbahaya

642

Contoh-contoh kasus yang dikemukakan di atas baru merupakan dampak atau bahaya yang bersifat fisik material. Adapun dampak dari sisi mental-spiritual yang ditimbulkan dari makanan yang tidak halal, atau dari makanan yang diharamkan, jelas jauh lebih berbahaya lagi.

Bahaya itu tentu tidak dapat diukur dengan kadar materi. Apalagi bila mengingat ancaman dari Allah bagi orang yang melanggar kaidah syariah, dampaknya mencakup kerugian dunia hingga akhir masa, dan adzab akhirat yang kekal abadi selamanya.

Dalam riwayat dijelaskan, orang yang mengkonsumsi makanan yang tidak halal, atau tegasnya mengkonsumsi makanan yang haram, maka amal ibadahnya tidak diterima oleh Allah, doanya tidak pula diperkenankan, hidupnya pun tidak akan pernah tenang. Selalu diliputi oleh keresahan dan kecemasan yang tiada tentu. “Siapa pun yang tubuhnya tumbuh dari (makanan) yang haram, maka api neraka lebih layak membakarnya.”  (HR. Ath-Thabrani).

Tentu jauh lebih berbahaya lagi kalau makanan tidak halal yang masuk ke dalam tubuh bukan hanya satu-dua suap, tapi satu piring, atau bahkan berpiring-piring banyaknya. Dan berhari-hari kita mengkonsumsinya terus-menerus. Waktu ke waktu. Apalagi kalau makanan haram itu juga dikonsumsi bukan hanya oleh diri sendiri, melainkan juga oleh anak-keluarga.

Sehingga darah daging kita, anak dan keluarga semua pun tumbuh, berkembang dan berisi dengan zat yang berasal dari sumber yang tidak halal. Na’udzubillahi mindzalik! Padahal Allah telah memerintahkan kita untuk mengkonsumsi makanan yang halal, dan dengan demikian berarti harus menghindari produk atau pangan yang tidak halal.

Orang beriman yang menaati tuntunan Allah & Rasul-Nya, diantaranya dengan mengkonsumsi makanan yang halal, insya Allah akan selamat dunia-akhirat: “Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (QS. 47: 12).

Hal ini perlu ditekankan lagi, karena dampak mengkonsumsi pangan yang tidak halal itu bukan hanya menimbulkan penyakit secara fisik-material, melainkan juga mental-spiritual. Dan lebih lanjut lagi, bahayanya bukan hanya dirasakan di dunia yang fana, sementara ini, melainkan juga sampai di akhirat yang abadi, selamanya, nanti! Na’udzubillahi mindzalik. “Dan orang-or ang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka.” (QS. 47:12).

Perhatikanlah makna ayat tersebut, betapa orang-orang kafir yang makan disebut sebagai binatang, antara lain karena mereka tidak mempedulikan aspek kehalalan makanan yang dikonsumsinya. Halal-haram terus dihantam. Sehingga karena mengkonsumsi makanan yang tidak halal, maka dampak lebih lanjut adalah mendapat siksa di neraka! Maka jelas, kita harus mengkonsumsi pangan yang halal saja, dan wajib menghindarkan semua yang tidak halal, atau yang diharamkan agama. Agar dapat terhindar dari ancaman bahaya dunia maupun akhirat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here