Menyiapkan Kader Politik dan Profesional

1135

Oleh: DR H Haedar Nashir, M.Si (Ketua Umum PP Muhammadiyah)

Dua baris dalam lirik lagu Muktamar Muhammadiyah ke-47 yang dikutip pada awal tulisan Bingkai ini adalah buah karya Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. H. M. Din Syamsuddin. Maknanya sangat dalam dan kontekstual. Bahwa Muktamar Makassar tahun 1971 telah menghasilkan karya monumental yaitu Khittah Ujung Pandang, yang menjadi titik pangkal Muhammadiyah kembali ke jatidiri sebagai gerakan dakwah dan tidak terlibat dalam politik praktis.

Kini ketika Muhammadiyah memasuki abad kedua dan pada 3-7 Agustus 2015 akan bermuktamar di Makassar, Khittah haruslah tetap menjadi pegangan dasar. Bahwa di tengah situasi politik nasional yang penuh dinamika dan sebagian pendapat mulai mencuat kembali agar Muhammadiyah memikirkan langkah politik yang tepat untuk dirinya, potongan lirik lagu tersebut seakan memberikan pagar kokoh agar gerakan Islam ini tetap istiqamah di jalur dakwah non-politik praktis.

Dunia politik praktis untuk meraih kekuasaan di pemerintahan memang penting dan strategis. Muhammadiyah tidak menggarapnya secara langsung sebagai perjuangan dakwah bukan karena menjauhi, alergi, dan menganggap tidak penting. Muhammadiyah melalui Khittahnya mengambil jarak dan tidak mengambilnya karena politik praktis semestinya merupakan lahan perjuangan partai politik, bukan lahan Muhammadiyah sebagai Ormas. Muhammadiyah juga memiliki mengalaman panjang ketika berpolitik praktik terbukti banyak masalah, konflik, dan kesulitan yang membuat pekerjaan dakwah kemasyarakatan terbengkalai.

Lantas, bagaimana jalan keluarnya? Muhammadiyah jelas tidak akan menjadikan dirinya sebagai partai politik, tidak pula mendirikan partai politik, maupun menghimpitkan dirinya secara organisasi dengan partai politik manapun. Jika ingin berpolitik maka siapkanlah kader untuk partai politik dan kader profesional. Langkah ini jauh kebih realistik dan juga strategis. Buktinya, orang-orang yang menjadi Menteri pada Kabinet Pemerintahan berasal dari partai politik dan kalangan profesional.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here