Menlu: Ulama Memiliki Peran Penting untuk Perdamaian Afghanistan

890
Menlu Retno Marsudi (Foto: Kemlu RI)

Jenewa, Muslim Obsession – Menteri Luar Negeri Retno Marsuadi mengatakan, ulama memiliki peran penting dalam menciptakan perdamaian di Afghanistan. Hal itu dikatakan Menlu saat menghadiri pertemuan tingkat menteri mengenai Afghanistan di Kantor PBB, Jenewa, Kamis (29/11/2018).

Retno Marsudi menambahkan, Indonesia terlibat secara intensif sebagai negara netral dalam proses perdamaian di Afghanistan.

“Dalam kaitan ini, pada Mei 2018, Indonesia telah menjadi tuan rumah Trilateral Ulema Conference, dengan mengundang ulama dari Afghanistan, Pakistan dan Indonesia,” ujarnya

Konferensi ulama, lanjut dia, mengirimkan pesan kuat yang menyatakan bahwa kekerasan dan ekstremisme tidak memiliki tempat dalam agama Islam. Indonesia juga berpendapat bahwa ada tiga hal penting dalam membangun kembali Afghanistan.

Pertama, kata dia, upaya untuk membangun rasa percaya. Indonesia, jelas dia, siap untuk membantu Afghanistan untuk membangun kepercayaan tersebut.

“Membangun rasa percaya (trust and confidence building) merupakan komponen yang sangat penting dalam proses perdamaian,” jelasnya.

Kedua, Retno menegaskan pembangunan Afghanistan harus terus dilanjutkan. Menlu Retno secara khusus menyinggung pentingnya pemberdayaan perempuan.

“Indonesia telah melakukan berbagai bantuan di bidang pembangunan ekonomi, antara lain melalui pembangunan kapasitas untuk UMKM dan perempuan serta memberikan akses pasar lebih besar untuk produk Afghanistan,” lanjutnya.

Ketiga, pemberdayaan terhadap generasi muda harus terus dilakukan.

Dalam kaitan ini, Indonesia siap untuk menerima 1000 anak muda Afghanistan belajar di Indonesia.

Terakhir, Retno menyampaikan pentingnya koordinasi dan sinergi semua upaya yang dilakukan masyarakat internasional.

KTM Jenewa mengenai Afghanistan berlangsung pada 27-28 November 2018.

Pertemuan ini bertujuan sebagai wadah bagi pemerintah Afghanistan untuk menyampaikan perkembangan proses perdamaian dan komitmen yang berkelanjutan untuk melakukan reformasi, demokratisasi dan pembangunan di Afghanistan.

Pertemuan juga dimaksudkan bagi partner international untuk mengkaji efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas dari kontribusi yang telah diberikan bagi pembangunan kembali Afghanistan. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here