Menlu RI Bahas Isu Palestina di Sidang Majelis PBB

805
Menlu RI Retno Marsudi (Foto: Kemlu)

New York, Muslim Obsession – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara dan organisasi internasional di sela-sela rangkaian pertemuan Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-73 di New York, AS.

Menlu Retno bertemu Menlu Arab Saudi, Adel AL Jubeir, Menlu Yunani Nikos Kotzias, Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Kep. Solomon, Milner Tozaka, Menlu Sudan, Al-Dirdeeri Mohammed Ahmed, Menlu Kolombia Holmes Trujillo Garcia, dan Sekjen Liga Arab Ahmed Aboul-Gheit.

Dalam setiap pertemuan bilateral, Menlu RI terus membawa agenda Palestina untuk dibahas bersama mitra kerjanya. “Saat ini, dunia harus memberikan perhatian lebih terhadap masa depan kepada two state solution untuk Palestina,” ujar Menlu, seperti dilansir Kemlu RI.

Menlu RI secara khusus membahas isu Palestina dengan Menlu Arab Saudi dan Sekjen Liga Arab untuk kembali bertukar pikiran mengenai upaya bersama bagi rakyat Palestina.

Pada pertemuan Menlu RI dan Menlu Yunani, kedua Menlu menandatangani perjanjian bebas visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas.

“Perjanjian ini merupakan langkah konkrit pemajuan kerja sama bilateral antara kedua negara. Saya berharap perjanjian bebas visa ini dapat mendorong lebih banyak lagi kunjungan kerja di tingkat yang lebih tinggi antara Indonesia dan Yunani”, ujar Menlu Retno.

Kerja sama dan saling-kunjung resmi antara Indonesia dan Yunani telah berjalan baik selama ini. Sebagai sesama negara maritim, Indonesia dan Yunani sama-sama memiliki kepentingan untuk meningkatkan keamanan laut dan mengembangkan pengembangan ekonomi di bidang kelautan.

Dalam pertemuannya dengan Menlu Sudan dan Kolombia, Menlu Retno tegaskan keinginan Indonesia untuk meningkatkan kerja sama kedua negara di bidang ekonomi dan perdagangan.

Pada pertemuan dengan Menlu Sudan, Menlu Retno membahas mengenai peningkatan ekonomi terutama di sektor pertanian. Delegasi bisnis Indonesia telah berkunjung ke Sudan bulan Agustus 2018 untuk menjajaki investasi dalam sektor tersebut.

Indonesia sambut baik keinginan Kolombia untuk bergabung dengan Council on Palm Oil Producing Countries (CPOPC) yang diinisasi salah satunya oleh Indonesia. “Bergabungnya Kolombia dalam CPOPC akan memperkuat upaya kita untuk mengembangkan industry kelapa sawit dan memberikan prespsi yang tepat terhadap produk kelapa sawit” ujar Menlu RI.

Menlu RI dan Menlu Kep.Solomon sepakat untuk mempererat kerja sama kedua negara yang akan memperingati 35 tahun hubungan bilateralnya tahun ini. “Indonesia siap menjadi mitra pembangunan Kep.Solomon melalui program peningkatan kapasitas, pelatihan dan beasiswa pendidikan kepada masyarakat Kep. Solomon”  ujar Menlu Retno​. (Vina)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here