Menguak Masjid Panglima Besar Jenderal Sudirman, Tempat Tarawih Pertama Jokowi

1724
Museum Peta Bogor

Bogor, Muslim Obsession – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaksanakan ibadah salat tarawih pertamanya di bulan Ramadan 1440 Hijriah, di Masjid Panglima Besar Sudirman di komplek Museum Peta, Dinas Sejarah Angkatan Darat (Disjarahad), Bogor Tengah, Kota Bogor, Ahad malam (5/5/2019).

Dengan menggunakan baju koko, sarung, serta peci, Presiden Jokowi tiba di lokasi pada pukul 18.50 WIB disambut oleh Ketua DKM Masjid.

Sebelum melaksanakan salat tarawih, terlebih dahulu Presiden melaksanakan salat Isya berjamaah. Setelah itu, Presiden mengikuti shalat tarawih yang berjumlah 11 rakaat.

Selesai tarawih pada pukul 20.30, Presiden pun meninggalkan Masjid Jenderal Besar Soedirman untuk kemudian kembali ke Wisma Bayurini Istana Kepresidenan Bogor.

Di hari pertama shalat tarawih, Jokowi tampak tersenyum. Hal ini  bisa dilihat dari foto yang baru saja ia unggah di Instagram, Senin (6/5/2019).

Di mana letak Masjid Panglima Besar Sudirman?

Rupanya, Masjid Panglima Besar Sudirman di Kota Bogor ini bukan termasuk Masjid yang sangat terkenal. Pada Kamis, 8 November 2018, Kepala Dinas Sejarah Angkatan Darat (Disjarahad) Brigjen TNI Djashar Djamil meresmikan Masjid tersebut.

Letaknya berada di komplek Museum Peta, Bogor Tengah, Kota Bogor. Lokasinya pun tidak begitu jauh dengan Istana Kepresidenan.

Masjid yang berukuran 400 m (3 lantai), Dibangun oleh Yayasan Al-Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto dan juga melibatkan warga Al Irsyad Alislamiyyah Bogor.

Masjid yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Bogor ini berdiri di tanah areal milik TNI AD, masjid ini adalah yang ke-2 yang bekerja sama dengan TNI AD. Sebelumnya di Purwokerto dengan nama masjid yang sama (masjid Jenderal Sudirman).

Beberapa masjid lain yang dibangun kerjasama Al Irsyad Al Islamiyyah yaitu dengan Polda Jawa Tengah yg berlokasi di tanah Polres Purwokerto dan tanah PJKA juga di Purwokerto.

Djashar Djamil mengatakan, Masjid Besar Jenderal Sudirman ini diharapkan bisa memiliki dua dampak, yakni sebagai tempat menempa keimanan dan ketaqwaan umat muslim termasuk para prajurit, serta tempat sosial untuk sarana komunikasi antar umat Muslim, seperti antara rakyat dan TNI.

“Pengambilan nama masjid tersebut juga mengandung harapan agar terlahir Sudirman-Sudirman baru bagi generasi saat ini maupun generasi yang akan datang dapat melahirkan pribadi yang religius, sederhana, berkarakter, militan, dan tentunya mengabdi terhadap NKRI,” jelasnya.

Dia melanjutkan, pembangunan Masjid Jenderal Besar Sudirman Museum Peta Disjarahad ini dimulai sejak 23 Agustus 2016 lalu yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh mantan Kadisjarahad kala itu, Brigjen TNI Hadi Kusnan.

“Pembangunannya selesai pada 5 Oktober 2018. Waktu pembangunan masjid selama 2 tahun lebih 2 bulan ini merupakan kerjasama antara Disjarahad dengan Yayasan Al-Irsyad Al Islamiyah Purwokerto,” tandasnya. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here