Mengenal Mush’ab, Sahabat Nabi yang Tampan dan Kaya Raya

4394

Kabar ini membuat ibunya kecewa. Ibu yang dulu sangat menyayangi Mush’ab itu mengancam tidak akan makan dan minum serta terus beridiri tanpa naungan, baik di siang yang terik atau di malam yang dingin, sampai Mush’ab meninggalkan agamanya.

Melihat peristiwa itu, saudara Mush’ab bernama Abu Aziz bin Umair, tidak tega mendengar apa yang akan dilakukan sang ibu. Ia kemudian memberikan usulan, “Wahai ibu, biarkanlah ia. Sesungguhnya ia adalah seseorang yang terbiasa dengan kenikmatan. Kalau ia dibiarkan dalam keadaan lapar, pasti dia akan meninggalkan agamanya”.

Mush’ab kemudian ditangkap keluarganya dan dikurung di sebuah tempat untuk dijauhkan dari pergaulannya. Tak hanya itu, selain tak diberi makan dan minum, Mush’ab pun kerap mendapatkan siksaan secara fisik.

Ibunya yang dulu sangat menyayangi Mush’ab, kini tak segan menyiksanya. Alhasil, wajah tampan dan kulit Mush’ab yang dulu bersih mulai dihiasi luka bekas siksaan. Tubuh Mush’ab yang tegap dan berisi berubah kurus.

Melihat kondisi Mush’ab yang berbeda dengan sosoknya sebelum masuk Islam, membuat sedih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Dalam sebuah riwayat, Ali bin Abi Thalib berkata:

“Suatu hari, kami duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di masjid. Lalu muncul lah Mush’ab bin Umair dengan mengenakan kain burdah yang kasar dan memiliki tambalan. Ketika Rasulullah melihatnya, beliau menangis teringat akan kenikmatan yang Mush’ab dapatkan dahulu (sebelum memeluk Islam),” (HR. Tirmidzi No. 2476).

Saad bin Abi Waqqash radhiayallahu ‘anhu turut menggambarkan kondisi Mush’ab ketika itu. “Dahulu saat bersama orang tuanya, Mush’ab bin Umair adalah pemuda Mekah yang paling harum. Ketika ia mengalami apa yang kami alami (intimidasi), keadaannya pun berubah. Kulihat kulitnya pecah-pecah mengelupas dan ia merasa tertatih-taih karena hal itu sampai-sampai tidak mampu berjalan. Kami ulurkan busur-busur kami, lalu kami papah dia.” (Siyar Salafus Shaleh oleh Ismail Muhammad Ashbahani, Hal: 659).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here